Bebaskan Anak Berbicara

Bebaskan Anak Berbicara
Bebaskan Anak Berbicara
JAKARTA - Anak  tunggalnya, Rajasa, yang genap berusia enam tahun terbilang kritis. Dia kerap bertanya atau mengomentari sesuatu. Meski terkadang kehabisan kata-kata untuk memberikan penjelasan, Sarah Sechan selalu mendengarkan tiap kalimat yang diucapkan buah hatinya. Dengan begitu, sang anak merasa dihargai dan percaya diri dalam mengungkapkan sesuatu.

"Kalau weekend biasanya kita pergi ke luar. Saya dan suami suka tanya ke Rajasa mau kemana, mau ngapain. Jadi kita selalu melibatkan dia, supaya dia terbiasa kasih pendapat. Kalau dia nggak mau sesuatu juga kita dengarkan alasannya," terangnya di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat.

 

Lantaran diberi kebebasan berbicara, terkadang anak semata wayangnya itu menanyakan sesuatu yang membuatnya bingung untuk menjawab. Kalau sudah begitu, wanita kelahiran Bandung, 9 Mei 1974 itu menyerahkannya pada sang suami.

"Enaknya saya punya suami yang pintar, jadi kalau saya nggak bisa jawab pertanyaan dia, saya sering bilang tanya sama ayah saja," tuturnya lantas tertawa kecil. Tak hanya memberi kebebasan berbicara, dalam mendidik anak Sarah juga tidak biasa memberi hukuman. Dia justru senang memberikan berbagai hadiah untuk jagoan kecilnya itu. "Saya nggak mau terlalu banyak mengatur, saya membiarkan dia memilih dan merasakan semuanya. Saya nggak mau terlalu keras dalam mendidik dia," katanya seraya menambahkan kalau kini anaknya duduk di kelas 1 SD. (eos)
Berita Selanjutnya:
Duduk Empat Jam demi Rambut

JAKARTA - Anak  tunggalnya, Rajasa, yang genap berusia enam tahun terbilang kritis. Dia kerap bertanya atau mengomentari sesuatu. Meski terkadang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News