BEC 2017 Angkat Tradisi dan Budaya Rakyat Banyuwangi

BEC 2017 Angkat Tradisi dan Budaya Rakyat Banyuwangi
BEC 2017 angkat tradisi dan budaya lokal rakyat banyuwangi. Foto: Istimewa

Sejak penyelenggaraan pertama, BEC konsisten untuk mengangkat kearifan lokal baik tradisi maupun budaya sebagai tema sekaligus jadi pembeda event ini dengan event serupa di berbagai daerah lainnya.

Dimulai dengan BEC 1 yang mengangkat tema Gandrung, Damarwulan dan Kundaran, lalu BEC 2 dengan re- Barong Using, BEC 3 Kebo-keboan, dan BEC 4 The Mystic Dance of Seblang. Selanjutnya pada BEC 5 mengangkat tema Kemanten Using, BEC 6 The Legend of Sritanjung Sidopekso hingga yang ketujuh masih setia dengan tema berkarakteristik lokal yakni Majestic Ijen.

Busana megah nan unik itu ditampilkan secara tematik. Ada yang menggambarkan fenomena blue fire dengan busana unik berhiaskan api berwarna biru menyala-nyala yang memukau mata. Ada pula busana yang mengejewantahkan belerang dalam kostum dominasi warna kuning, hingga landscape Ijen yang dirupakan busana berbentuk flora dan fauna yang ada di V Gunung Ijen.

“Apa yang telah disuguhkan oleh Banyuwangi ini adalah peneguhan budaya yang terbukti telah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di kabupaten ini. Ini juga membuktikan jika Kabupaten The Sunrise of Java ini akan menjadi destinasi andalan Indonesia di masa yang akan datang, dan pariwisata membuktikan bisa mensejahterakan rakyat Indonesia," ujar Puan.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Esthy Reko Aastuti mengatakan, BEC merupakan satu dari 72 even Banyuwangi Festival yang digelar oleh Banyuwangi sepanjang tahun ini. Selain sebagai atramsi wisata, BEC juga menjadi sarana mendorong gotong royong dan partisipasi masyarakat bersama-sama pemerintah dalam membangun Banyuwangi.

“Event ini berdampak kepada membangun kebanggaan warga akan daerahnya. Dengan begitu masyarakat akan tergerak untuk ikut memberikan yang terbaik bagi Banyuwangi. Kami sangat salut karena begitu membludak dan ribuan orang hadir ke acara ini, bahkan kami juga mendapatkan kabar dari panitia bahwa pesertanya terus bertambah dari tahun ke tahun hingga dibatasi panitia,” kata Esthy yang juga diamini Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Personal Wawan Gunawan.

Seperti diketahui, BEC sendiri juga telah menjadi batu loncatan bagi para desainer lokal Banyuwangi melangkahkan kiprahnya di jagad nasional. Salah satunya adalah Annisa Feby Chaurina.

Berawal dari aktivitasnya membuat kostum BEC, Feby kini telah menjadi desainer berbagai kostum etnik yang memenangkan berbagai penghargaan baik di tingkat nasional maupun internasional.

Parade busana kolosal, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) yang mengusung tema Majestic Ijen berlangsung meriah, Sabtu (11/10).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News