Beda Agama Sampai Kawin Lari, Alasan Warga Asing Mengikat Cinta di Depan Penghulu Australia

"Diversifikasi adalah salah satu jalan keluarnya. Karena tidak ada banyak pernikahan di Perth selama musim dingin, tetapi ini adalah musim pernikahan di Bali, itu berarti saya bisa tetap mendapatkan penghasilan sepanjang tahun," kata Liz.
Sebagai celebrant paruh waktu, Susanna punya tantangan yang berbeda.
Selain tantangan masalah administratif terkait kartu identitas dan surat cerai yang sering tidak disertakan oleh klien, Susanna juga harus menjaga diri untuk tidak ikut campur dalam masalah pasangan.
"Yang susah adalah kita tidak boleh ikut campur masalah mereka. Terkadang ada pasangan yang ribut dan curhat ke saya," kata dia.
"[Tapi], kita sebagai celebrant sipil berkewajiban memberitahu mereka tentang jasa konseling yang lebih bisa membantu mereka."
Tarif celebrant, termasuk akte pernikahan, berkisar antara A$350 (sekitar Rp3,5 juta) sampai A$800 (sekitar Rp8 juta), tergantung apakah digelar pada akhir pekan dan jenis upacara yang dipilih.
Tertarik menikah dengan penghulu ala Australia?
Simak artikel menarik lainnya dari ABC Indonesia
Jika upacara pernikahan di Indonesia identik dengan pemuka agama, di Australia, pernikahan pada umumnya diresmikan oleh mereka yang dikenal dengan sebutan 'celebrant'
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Tanpa Basa-Basi, Luna Maya Bikin Maxime Bouttier Siap Menikah