Begini Beda Jokowi dan Ahok di Mata Fahri Hamzah

Begini Beda Jokowi dan Ahok di Mata Fahri Hamzah
Fahri Hamzah. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, salah satu alasan Joko Widodo bisa menang dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 adalah karena mantan Wali Kota Solo itu sukses menggusur pedagang kali lima di sana dengan cara yang sangat manusia.

"Saat kampanye Pilkada DKI Jakarta, Pak Jokowi bilang pernah menggusur pedagang kali lima di Kota Solo. Sebelum menggusur, Pak Jokowi undang para pedagang itu untuk berdialog dan diberi makan. Hasilnya pedagang kaki lima pindah secara baik-baik," kata Fahri, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Jumat (2/9).

Lalu pada pilpres 2014 ujarnya, Jokowi terpilih jadi presiden sedangkan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memimpin Kota Jakarta.

"Janji Pak Jokowi yang akan menertibkan sejumlah kawasan secara manusiawi ini yang tidak ditiru oleh Gubernur Ahok," kata Fahri.

Pada dasarnya lanjut dia, semua orang mau pindah kalau diberi tempat yang lebih baik dan lebih manusiawi. "Saya sudah datang ke Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara yang warganya dipindahkan ke ke Rusunawa Marunda. Beberapa minggu gratis, setelah itu ditagih bayaran," ungkapnya.

Menurut Fahri, sebagai penerus masa jabatan Gubernur DKI Jakarta yang ditinggal Jokowi, Ahok mestinya belajar ke Jokowi tentang gusur-menggusur ini. "Ini malah memaksakan kehendaknya dan menghindar dari proses dialog," pungkasnya.(fas/jpnn)


JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai, salah satu alasan Joko Widodo bisa menang dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 adalah karena


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News