Begini Cara Fatayat NU Tekan Angka Stunting Anak
jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) membuat gerakan untuk mencegah stunting melalui pembentukan Barisan Nasional Cegah Stunting (Barnas).
Gerakan ini akan meningkatkan pemahaman tentang seribu hari pertama kehidupan (HPK).
Setelah itu, Barnas akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya ASI ekslusif.
Barnas juga memberikan pembelajaran pemberian makanan anak usia 6-23 bulan kepada ibu.
Barnas juga melakukan advokasi kepada tokoh agama agar memberikan penguatan kepada masyarakat melalui pendekatan religi.
Berdasarkan hasil pemantauan status gizi (PSG) yang dilakukan Kementerian Kesehatan, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi.
Pada 2016, Kemenkes mencatat 27,5 persen bayi di Indonesia berada dalam status stunting.
Hal itu menunjukkan Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus stunting tertinggi di Asia.
Pengurus Pusat (PP) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) membuat gerakan untuk mencegah stunting melalui pembentukan Barisan Nasional Cegah Stunting (Barnas).
- Bicara Stunting, Pj Gubernur Agus Fatoni Sebut Peran Dokter Kandungan Sangat Penting
- Terima Audiensi Kepala BKKBN Sumsel, Tyas Fatoni Komitmen Turunkan Prevalensi Stunting
- Sumsel-Pusri Atasi Inflasi, Stunting, dan Kemiskinan Ektrem
- Dokter Hasto Beberkan Tips Sederhana Cegah Stunting, Singgung soal Ikan Lele
- Herbalife Dukung Upaya Pemerintah Memerangi Malnutrisi & Stunting, Nih Buktinya
- Suplemen Ini Bantu Penuhi Nutrisi Otak dan Tumbuh Kembang Anak