Begini Cara Ganjar Menyelamatkan Sungai Bengawan Solo

Begini Cara Ganjar Menyelamatkan Sungai Bengawan Solo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengunjungi redaksi JPNN.COM di Jakarta, Rabu (12/8). Foto: Ricardo/JPNN

"Beberapa sudah melakukan perbaikan, tapi ada sejumlah kendala termasuk ada yang kesulitan menginstal teknologi limbahnya karena impor, teknisinya tidak bisa masuk ke Indonesia karena Covid-19. Untuk UKM dan peternak kecil-kecil, kami dampingi dengan pembuatan IPAL komunal," terangnya.

Meski lanjut dia, sampai saat ini masih ada perusahaan yang ngeyel membuang limbah ke sungai secara sembunyi.

Dia beberapa kali melakukan sidak ke bantaran sungai Bengawan Solo dan anak sungainya, menemukan pipa-pipa siluman untuk pembuangan limbah. Ganjar juga menemukan bangkai babi yang mengambang di sungai.

"Saya minta pipa siluman saat itu juga ditutup dan dibenahi atau saya yang tutup. Saya cukup keras mengingatkan saat itu, dan peternak babi yang membuang bangkai ke sungai menghentikan itu," tegasnya.

Menurut dia, pihaknya belum mengambil tindakan hukum atas kasus pencemaran ini. Namun jika batas waktu yang ditentukan yakni setahun tidak juga selesai, Ganjar dengan tegas mengatakan akan menindak secara hukum.

"Kalau sampai Desember tahun ini tidak selesai, maka Januari akan langsung saya tindak tegas. Akan kami ambil tindakan pidana bagi yang membuang limbah ke sungai," pungkasnya.

Langkah ini diapresiasi anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Aboe Bakar Al-Habsy. Ia menilai, Ganjar sangat transparan dan tanpa tendensi dalam menyelesaikan masalah itu.

"Saya sangat respect dan mengapresiasi langkah Gubernur Jateng dalam penanganan persoalan limbah ini. Dia sangat transparan dan data-datanya jelas, detil sampai pada langkah yang diambil. Solusinya sangat bagus, jadi ada jalan tengah yang diambil agar lingkungan baik namun ekonomi tidak hancur. Solusi yang sangat baik," kata dia.

Gubernur Ganjar Pranowo mendapat apresiasi dari para anggota dewan karena melakukan upaya penyelamatan Sungai Bengawan Solo dari pencemaran.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News