Begini Cara Hadapi Serangan Fajar Saat Pemilu

jpnn.com, JAKARTA - Money politik atau politik uang dalam bentuk 'serangan fajar' adalah sebuah fenomena riil yang selalu terjadi di setiap penyelenggaraan pemilu.
Tidak menutup kemungkinan berbagai serangan fajar dengan berbagai trik serta modus akan mewarnai dan menodai pesta demokrasi pemilu serentak 2019 mendatang.
Pertanyaan besarnya adalah bolehkah masyarakat menerima serangan-serangan fajar tersebut?.
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menegaskan bahwa secara prinsip sangat tidak boleh sebab sangat penting untuk masyarakat Indonesia menjalani politik yang berprinsip dan beretika.
BACA JUGA : Wiranto Minta Serangan Fajar Diawasi Ketat Jelang Pilkada
Sebab, bangsa Indonesia adalah pada dasarnya adalah bangsa yang menjunjung tinggi etika, menjunjung tinggi sikap ksatria dan menjunjung tinggi kejujuran.
Menerima serangan fajar sama artinya menciderai demokrasi Indonesia yang berlandaskan Pancasila dimana sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.
Hal tersebut diungkapkan HNW menjawab pertanyaan seorang peserta dalam sesi tanya jawab saat menjadi narasumber utama pada rangkaian acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Yayasan Bina Ukhuwah Ummat.
Masyarakat harus menunjukkan kedewasaan serta kematangan dalam berpolitik untuk menolak serangan fajar.
- Waka MPR: Upaya Pemberdayaan Perempuan Bagian Langkah Strategis
- Dukung Pernyataan Menlu Sugiono, Wakil Ketua MPR: ICJ Harus Hentikan Kejahatan Israel
- Bertemu Rektor Univesiti Malaya, Ibas: Pentingnya Sinergi Akademik Lintas Bangsa
- Peringati Hardiknas, Waka MPR Dorong Kebijakan Penyediaan Layanan Pendidikan berkualitas
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..