Begini Cara Kementan Tingkatkan Produksi Padi di Banten 2022

Begini Cara Kementan Tingkatkan Produksi Padi di Banten 2022
Bakrie Group melakukan panen perdana 84 hektar padi gogo yang dikelola dengan manajemen modern oleh PT. Huma Indah Mekar di bawah naungan PT. Bakrie Sumatera Plantation Tbk. Ilustrasi: ANTARA/Dedi

“Menteri Pertanian men-challenge saya, pertama produksi pangan harus naik terus setiap tahun, kedua produktivitas padi harus 6 ton ton perhektar ke atas. Ketiga, harus swasembada pangan yang akan dilaunching di bulan Agustus nanti,” paparnya.

Suwandi menambahkan selain mendorong penggunaan bibit padi yang cocok untuk lahan kering, pompanisasi, dan pipanisasi di sejumlah daerah yang rawan kekeringan pun harus dimasifkan.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah menekankan strategi tersebut terbukti berdampak besar pada peningkatan produksi pangan.

"Sistem ini juga sangat efisien menghemat anggaran negara. Dengan begitu, petani tetap bisa bercocok tanam meskipun terancam kekeringan,” tegas Suwandi.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M. Tauchid S mengatakan berdasarkan data BPS melalui metode Kerangka Sampel Area (KSA), Produksi padi 2020 di Banten 1,65 juta ton gabah kering giling (GKG) setara dengan 937,82 ton beras.

Produksi itu tentunya mengalami kenaikan 12,56% dibanding produksi padi 2019 sebesar 1,47 juta ton GKG.

“Bantuan Irigasi Perpipaan di Provinsi Banten 2020 telah tersalur untuk 19 poktan dengan luas tanam 947 Ha dan 2021 tersalur untuk 8 kelompok tani dengan luas tanam 272 hektar,” ungkapnya.

Melalui irigasi pipanisasi pada 2020 total air mengalir dalam waktu satu tahun mampu mengairi seluas 1.681 hektar, atau dua kali penanaman padi.

Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot produksi padi untuk mewujudkan surplus beras nasional 2022.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News