Begini Penjelasan Menteri LHK Siti soal Pengelolaan SDA Berkelanjutan di Indonesia

Begini Penjelasan Menteri LHK Siti soal Pengelolaan SDA Berkelanjutan di Indonesia
Menteri LHK Siti Nurbaya memaparkan upaya pengelolaan SDA kepada delegasi internasional yang hadir dalam kegiatan Sector Ministers’ Meeting 2022 Sanitation and Water for All (SWA) di Jakarta, Rabu (18/5). Foto: Humas KLHK

Menurut Siti, air menjadi faktor utama dalam menghitung daya dukung penilaian lingkungan strategis serta membangun ketahanan pangan dan energi.

Menteri LHK Siti juga mengingatkan untuk mengelola ancaman terhadap pasokan dan kualitas air dalam menghadapi dunia yang makin urban, degradasi bentang alam, dan tantangan atas perubahan iklim.

Karena itu, pihaknya berkomitmen memulihkan lahan terdegradasi dengan meluncurkan Indonesia Forestry and Other Land Use (FoLU) Net-Sink 2030.

Siti menyatakan, Indonesia memiliki akumulasi pengalaman dalam program rehabilitasi hutan dan lahan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan masyarakat lokal serta kerja sama internasional.

"Target rehabilitasi hutan dan lahan Indonesia sangat masif. Ada 108 DAS kritis yang harus direstorasi, 15 danau prioritas, 65 waduk, 100 mata air, kawasan rawan bencana yang cukup besar, kawasan rawan kebakaran, dan tanah terdegradasi di 34 provinsi," ucap Siti.

Delegasi dari Bangladesh, Malawi, Nepal, dan Suriname hadir dalam diskusi itu. (mrk/jpnn)

Menteri LHK Siti Nurbaya menjelaskan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan di Indonesia


Redaktur & Reporter : Tarmizi Hamdi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News