Begini Siasat Argon Group Pacu Pertumbuhan Kinerja
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, AAM menyatukan peran distribusi dan teknologi untuk menunjang rantai pasokan produk obat-obatan, produk kesehatan dan alat kesehatan.
Kerja produktif melalui teknologi dan sistem informasi terintegrasi guna menunjang rantai pasokan berbagai produk kesehatan sangat urgen dan penting saat ini.
Dalam menjalankan aktivitas bisnis, Perseroan mengutamakan kepuasan pelanggan dengan mengoptimalkan sejumlah keunggulan yang dimiliki.
“Sebagai perusahaan distribusi produk farmasi dan produk kesehatan, AAM berkomitmen untuk memuaskan semua pelanggan dan prinsipal. Itu kami lakukan dengan memberikan layanan yang efektif dan efisien melalui jenis produk yang semakin lengkap, jangkauan yang semakin luas dan sistem informasi yang handal dan terpercaya,” katanya.
Menurut Juliwaty, dengan bekal pengalaman dan dipercaya sebagai perusahaan distribusi produk obat, AAM terus menjadi pilihan bagi mitra bisnisnya.
Salah satunya adalah perusahaan farmasi nasional PT Erlangga Edi Laboratories (Erela).
Erela mempercayakan produknya didistribusikan oleh AAM untuk channel Rumah Sakit dan Klinik terhitung mulai 1 Juli 2022.
“AAM berharap, terjalin kerja sama serta adanya integrasi distribusi dan teknologi, Erela dan PEHA ke depan dapat tumbuh dan berkembang bersama, serta masyarakat dapat semakin mudah mendapatkan produk-produk berkualitas dari Erela dan PEHA,” seru Juliwaty.(chi/jpnn)
Kiprah Argon Group dimulai pada 1980 dengan mendirikan PT Anugrah Argon Medica (AAM) sebagai distributor produk farmasi PT Dexa Medica.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Aurogen Pharma Indonesia Akuisisi 17 Merek, Pasar Farmasi Lokal Makin Kompetitif
- Indonesia Bisa Capai Kedaulatan Kesehatan dalam 10 Tahun ke Depan, Tetapi Ada Syaratnya
- Indonesia Siap Jadi Produsen Obat Bahan Alam Berbasis Isolat Terkemuka Dunia
- Dukung Penciptaan SDM Unggul, SwipeRx Kerja Sama dengan 4 PTN
- Dokter, Nakes dan Pekerja Farmasi Gelar Konsolidasi Pemenangan Ganjar-Mahfud di TKRPP
- UTA 45 Jakarta Kukuhkan Profesor Farmasi Klinis, Diana Laila jadi Guru Besar Termuda