Begini Strategi Karolin untuk Mencegah Praktik Korupsi

Begini Strategi Karolin untuk Mencegah Praktik Korupsi
Tiga Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Barat pada acara Debat Kandidat Tahap Akhir yang diadakan KPU Provinsi Kalbar di Pontianak, Kamis (21/6/2018). Foto: ist

jpnn.com, PONTIANAK - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalbar nomor urut dua, Karolin Margret Natasa dan Suryadman Gidot, mengungguli dua paslon lainnya pada acara Debat Publik Pilkada Kalbar 2018 tahap akhir, yang diadakan KPU Provinsi Kalbar di Hotel Aston Pontianak, Kamis (21/6/2018) sore.

Dari sekian sesi, dalam debat yang mengusung tema “Politik, hukum, kepemerintahan yang baik dan kualitas pertumbuhan ekonomi daerah," Karolin-Gidot sangat menguasai setiap menjawab pertanyaan dari tim perumus maupun saat memberikan pertanyaan atau menanggapi penjelasan dan komentar dari paslon lain.

Seperti pada saat moderator melemparkan pertanyaan terkait upaya dan antisipasi korupsi di lingkungan pemerintahan apabila terpilih menjadi kepala daerah. Dengan cerdas Karolin memaparkan solusinya.

“Di Kalbar terjadi peningkatan kasus korupsi tiap tahunnya. Ke depan kita akan memaksimalkan fungsi e-bugeting, e-planning dan sistem lainnya. Kita akan meningkatan kerja sama dengan KPK, BPK untuk pihak lainnya untuk memperkecil peluang adanya korupsi di jajaran Birokrasi Kalbar,” kata Karolin.

Karolin menyatakan, dirinya akan mendukung komitmen pemberantasan korupsi dalam berbagai bentuk, karena menurutnya korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan.

"Kita semua komitmen mendukung pemberantasan korupsi dalam berbagai bentuk mulai dari pungutan liar (pungli), gratifikasi, suap sampai pada penyalahgunaan wewenang dan keuangan negara. Karena telah tertanam di benak kita bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa terhadap kemanusiaan, menjadi faktor utama penghambat pembangunan kesejahteraan rakyat, korupsi adalah musuh bersama yang harus kita lawan bersama," ujar Karolin.

Berkenaan dengan pertanyaan gagasan paslon dalam membangun Kalbar yang lebih baik, kata Karolin, kuncinya adalah sinergi antar pemerintah daerah, pusat dan pihak-pihak lainnya.

“Kunci keberhasilan pembangunan di Kalimantan Barat adalah adanya sinergisitas antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat serta pihak ketiga," terangnya.

Cagub Kalbar Karolin mendukung komitmen pemberantasan korupsi dalam berbagai bentuk karena menurutnya korupsi adalah musuh bersama yang harus dilawan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News