Begini Tradisi Warga saat Gunung Merapi Bergejolak, Khusus Laki-Laki

Begini Tradisi Warga saat Gunung Merapi Bergejolak, Khusus Laki-Laki
Kondisi puncak Gunung Merapi dilihat dari Desa Jrakah Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali Jateng, Jumat (6/11). (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)

Dia yang memiliki beberapa ternak sapi harus mengambil air dalam jumlah banyak.

Untung mengaku masih cukup tenang melihat kondisi Merapi saat ini. Meski tempat tinggalnya cukup dekat dengan puncak Merapi, yakni hanya 3 kilometer.

Dia mengatakan, tiap malam, warga khususnya laki-laki melakukan ronda.

Warga berada di jalan-jalan menyalakan api unggun yang merupakan tradisi turun temurun dari nenek moyang yang dinyalakan setiap Merapi bergejolak. 

Tradisi tersebut merupakan kearifan lokal agar warga siaga dari bencana alam erupsi Merapi.

"Ya warga di sini masih tenang, meski khawatir juga sebenarnya. Namun, mau bagaimana lagi. Yang punya ternak masih harus dipelihara dan pertanian juga harus diurusi,” katanya.

Warga lain, Gimu Wartoyo menambahkan, masyarakat selalu waspada dan melakukan persiapan.

Apalagi, akhir-akhir ini hampir tiap hari warga selalu mendengar suara gemuruh dari puncak Merapi. Baik pada malam maupun siang hari.

Akhir-akhir ini hampir setiap hari warga mendengar suara gemuruh dari puncak Gunung Merapi, baik pada malam maupun siang hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News