Beginilah Cara Petani di Manggarai Timur Bisa Tingkatkan Produktivitas

Beginilah Cara Petani di Manggarai Timur Bisa Tingkatkan Produktivitas
Efek sekolah lapang panen petani NTT melonjak drastis. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, MANGGARAI TIMUR - Kementerian Pertanian (Kementan) menunjuk Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu daerah sasaran program Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program (IPDMIP).

IPDMIP merupakan program pembangunan terintegrasi, dalam rangka memperbaiki infrastruktur maupun SDM pertanian.

Penyuluh Pertanian Lapangan di WKPP Satar Padut Kecamatan Lamba Leda Utara, Wilibrodus Roni bersyukur bahwa program-program IPDMIP mampu menyentuh para petani di daerahnya. Manfaatnya amat dirasakan di antaranya peningkatan wawasan petani mengenai cara bertani yang efektif dan efisien.

"Misalnya Sekolah Lapang Daerah Irigasi, itu jelas terasa sekali bagi kami. Materi-materinya sangat aplikatif, petani mampu memahaminya dengan bagus," ujar Roni melalui keterangan tertulisnya Jumat (11/12).

Menurut Roni, para petani maupun penyuluh seperti dirinya sangat terbantu dengan kehadiran SL IPDMIP. Pada November lalu misalnya, giat SL diikuti puluhan petani dari 5 kelompok tani. Mereka amat antusias mengikuti materi dari awal hingga akhir pelatihan.

"Mereka sangat senang dan gesit dalam melaksanakan kegiatan SL-IPDMIP. Mengubah pengetahuan, keterampilan dan sikap mereka dalam usaha padi sawah sehingga dapat meningkatkan produktifitas hasil usaha mereka," tandas lulusan Universitas Wijaya Putra Surabaya tersebut.

Menurut Roni, efek dari SL IPDMIP salah satunya meningkatnya produktivitas padi sawah dari 5,9 ton/ha menjadi 6,6 ton/ha. Ini disebabkan penerapan berbagai teknologi yang tepat selama kegiatan SL ini berlangsung. "Mudah-mudahan terus dilaksanakan untuk tahun-tahun selanjutnya," tutup dia.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa IPDMIP merupakan upaya strategis yang mengembangkan orientasi baru, di mana pola pengembangan program didasarkan pada komponen-komponen utama pengembangan pertanian. Yakni Ketersediaan air, teknologi, rekomendasi teknis yang optimal, akses pembiayaan pertanian dan akses pasar dengan peningkatan nilai produk petani.

IPDMIP merupakan program pembangunan terintegrasi, dalam rangka memperbaiki insfrastruktur maupun SDM pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News