Beginilah Kesibukan Para Pemburu Gerhana Matahari

Beginilah Kesibukan Para Pemburu Gerhana Matahari
Kordinator kegiatan HAAJ Nurdiansyah (kanan) dan Eka Vikrrustiandini (kiri) saat berada di Planitarium, Jakarta, Sabtu (13/2/2016). FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

Selain itu, ungkap Nurdiansyah, para anggota HAAJ juga jauh-jauh hari sudah mulai menabung. Uang yang mereka kumpulkan digunakan untuk membeli tiket pesawat ke titik pemantauan: Palu, Sulawesi Tengah.

Pria yang hobi astronomi sejak kecil itu menjelaskan, pemberangkatan tim HAAJ dibagi menjadi tiga gelombang. Masing-masing berangkat pada 3, 5, dan 6 Maret. Selama di Palu, agenda HAAJ lainnya adalah melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah tentang astronomi, khususnya pemantauan gerhana matahari. ”Kami juga akan diskusi bersama komunitas astronomi setempat,” katanya.

Yang menjadi kekhawatiran pegawai di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia itu, yang tentu juga dikhawatirkan para pemburu gerhana lainnya, adalah hujan. ”Sehingga gerhana total selama dua menit itu tidak bisa teramati dengan sempurna,” katanya. 

Sementara itu, Surabaya Astronomy Club (SAC) memilih melakukan pengamatan di Pantai Kenjeran bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan). Meski kadar gerhana yang bisa disaksikan di Surabaya hanya 83 persen. 

Menurut Pelaksana Tugas Sekjen SAC Muhammad Toyib Ahmad Salim, Kenjeran sengaja dipilih lantaran di area itu tidak ada bangunan yang menghalangi pengamatan. Toyib menerangkan, selain diamati dengan teleskop, gerhana tersebut akan direkam. ”Kami sambungkan dengan koneksi internet sehingga orang bisa melihat secara streaming,” terang staf dokter saraf di RSUD dr Soetomo Surabaya itu. 

Bukan hanya komunitas astronomi yang antusias. Komunitas selam Arek-Arek Diving Club (A2DC) sama tak sabarnya menunggu momen istimewa pada 9 Maret tersebut. Namun dengan cara yang unik: di dalam laut. 

Dirga Suryadi, anggota A2DC, mengatakan bahwa pengamatan sembari menyelam itu akan dilakukan di perairan Marantale, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Menurut Dirga, Marantale dipilih lantaran di spot tersebut gerhana matahari akan terlihat 100 persen. ”Selain itu, perairannya tenang,” ucapnya.

Untuk itu, dalam satu bulan terakhir, persiapan pengamatan gerhana matahari terus dimatangkan. ”Kami latihan rutin tiap hari,” ujar dia. 

GERHANA matahari terjadi bulan depan, 9 Maret 2016. Pengamatan tidak hanya akan dilakukan di daratan. Tapi juga di bawah laut. NASA pun turut mengirim

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News