BEI Siapkan 3 Skema Agar Startup Unicorn Melantai di Bursa
Perusahaan yang masih berkembang masih mungkin melakukan IPO meski masih mencatat kerugian.
”Boleh kalau sekarang masih rugi, asal startup itu punya plan yang menyebutkan bahwa prospek usahanya itu bisa untung dalam dua tahun ke depan (setelah IPO, Red). Sekarang untuk aturan itu tidak berubah,” ujar Direktur Utama PT BEI Tito Sulistio belum lama ini.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan startup unicorn, BEI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka membahas IPO untuk start-up.
Namun, dia menolak untuk membeberkan startup mana yang ditemuinya.
Sejauh ini, unicorn yang pernah menyatakan minatnya untuk IPO kepada media hanya Go-Jek.
”Nanti kalau saya bilang, kasihan teman-teman (yang mau jadi, Red) investor,” kata Rudiantara.
Menurut dia, pembicaraan dengan unicorn dilakukan untuk mengetahui alasan yang menyebabkan mereka enggan untuk menjadi perusahaan publik.
Rudiantara menuturkan, OJK dan BEI sangat mendukung jika ada startup yang mau IPO.
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan rintisan alias startup untuk melantai di bursa.
- Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global
- Mufti Anam Usul DPR Bikin Panja Menelusuri Investasi BUMN di Sejumlah Perusahaan Startup
- Sukses Galang Pendanaan, Untukmu.AI Siap Disrupsi Pasar Pemberian Hadiah
- KUMPUL.ID Rayakan HUT Ke-9 Dengan Prestasi Baru
- Kemitraan Kemenparekraf dan KUMPUL.ID Tingkatkan Kelangsungan Hidup Startup
- United E-Motor Resmi Melantai di BEI, Bidik Dana Segar Rp 400 Miliar