BEI Siapkan 3 Skema Agar Startup Unicorn Melantai di Bursa

Perusahaan yang masih berkembang masih mungkin melakukan IPO meski masih mencatat kerugian.
”Boleh kalau sekarang masih rugi, asal startup itu punya plan yang menyebutkan bahwa prospek usahanya itu bisa untung dalam dua tahun ke depan (setelah IPO, Red). Sekarang untuk aturan itu tidak berubah,” ujar Direktur Utama PT BEI Tito Sulistio belum lama ini.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, dirinya sudah bertemu dengan startup unicorn, BEI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka membahas IPO untuk start-up.
Namun, dia menolak untuk membeberkan startup mana yang ditemuinya.
Sejauh ini, unicorn yang pernah menyatakan minatnya untuk IPO kepada media hanya Go-Jek.
”Nanti kalau saya bilang, kasihan teman-teman (yang mau jadi, Red) investor,” kata Rudiantara.
Menurut dia, pembicaraan dengan unicorn dilakukan untuk mengetahui alasan yang menyebabkan mereka enggan untuk menjadi perusahaan publik.
Rudiantara menuturkan, OJK dan BEI sangat mendukung jika ada startup yang mau IPO.
Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mendorong perusahaan rintisan alias startup untuk melantai di bursa.
- Nosuta, Startup yang Buka Peluang Talenta Muda Indonesia Masuk ke Industri Kehutanan Jepang
- CBD PIK2 Buyback Saham Rp 1 Triliun, Laba Melejit Hampir 60%
- Fore Coffee Siap Melantai di Bursa Efek Indonesia, Cek Jadwalnya
- IHSG Anjlok, Anggota Komisi XI Minta Investor Tenang, Jangan Emosi Sesaat
- ETF XIPB, Inovasi Investasi Saham Perbankan di Pasar Modal
- Sinergi Bisnis dan Inovasi Digital Dorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia