Beijing Syiah-Sunni
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Ulama itu kelahiran Al Awamiyah, bagian timur Arab Saudi. Usianya 64 tahun. Pendidikannya di Iran dan Yaman. Ia memang gemar mengkritik Saudi Arabia. Dan penguasanya. "Harus ada Pemilu di sini," ujarnya di berbagai pidatonya.
Ayatullah Nimr juga dituduh di belakang maraknya demonstrasi antipemerintah di wilayah timur Saudi.
Gerakan Nimr ini marak bersamaan dengan munculnya gerakan serupa di berbagai negara Arab. Yakni di tahun 2010-2012. Pada saat itu Nimr tertembak kakinya. Ia pun ditangkap.
Dua sepupunya juga tewas. Salah satu sepupu lainnya ditangkap. Masih 17 tahun. Anak ini juga dijatuhi hukuman mati - -belakangan dibebaskan.
Istri Nimr sakit keras. Dibawa ke New York. Meninggal di sana saat Nimr masih di tahanan.
Tuduhan untuk Nimr bertambah: memperjuangkan kemerdekaan wilayah timur Saudi. Ia dianggap separatis. Lalu ditambah lagi tuduhan lain: mengundang intervensi asing.
Nimr sendiri di tahun 2014 dijatuhi hukuman mati. Ia dieksekusi di tahun 2016 bersama 47 orang lainnya. Iran marah besar. Hubungan diplomatik diputus. Kedubes Arab Saudi di Teheran didemo. Dirusak.
Kepopuleran Nimr saat itu sudah seperti Nasrullah, pemimpin Hisbullah, di Lebanon. Kata-katanya adalah fatwa yang diikuti umatnya.
JUMAT keramat dirayakan di Beijing Jumat lalu. Hari itu Tiongkok berhasil merukunkan kembali Arab Saudi dan Iran. Dua negara Islam itu pun sepakat...
- Kucing Timah
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Belum Puas, Prabowo Ingin Biaya Haji RI Lebih Murah Lagi
- Koperasi Merah Putih
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia