Bekali Buruh Migran dengan Kewirausahaan agar Pulang ke Indonesia Bisa Jadi Majikan

Beri Edukasi dan Pelatihan ke TKI, BNP2TKI Gandeng Bank Mandiri

Bekali Buruh Migran dengan Kewirausahaan agar Pulang ke Indonesia Bisa Jadi Majikan
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid (tengah) bersama para TKI di Hong Kong peserta pelatihan program Mandiri Sahabatku, Minggu (10/5). Foto: BNP2TKI for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) terus bertekad untuk tidak hanya mengurusi penempatan dan perlindungan para tenaga migran asal tanah air di mancanegara. Kini, badan nasional pimpinan Nusron Wahid itu juga berupaya membekali para TKI di luar negeri dengan edukasi layanan perbankan dan keterampilan berwirausaha.

Demi upaya itu, BNP2TKI menggandeng Bank Mandiri yang sudah lama memiliki program “Mandiri Sahabatku”. Dengan  program itu, para TKI di luar negeri mendapat edukasi tentang penggunaan layanan perbankan, sekaligus ikut pelatihan kewirausahaan.

Kali ini, 1000 TKI di Hong Kong ikut dalam pelatihan kewirausahaan yang digelar Minggu (10/5). Hadir dalam kesempatan itu antara lain Nusron Wahid, Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, serta Anno Juni, mantan TKI sekaligus binaan “Mandiri Sahabatku” yang kini menjadi pengusaha krupuk dengan penghasilan hingga Rp 100 juta per bulan.

Nusron mengatakan, BNP2TKI memang tengah menggenjot pelatihan bagi mantan TKI. Bahkan sebelum menggandeng bank BUMN itu, BNP2TKI juga sudah berupaya menggembleng para bekas TKI dengan pelatihan ketrampilan, pendampingan, hingga pencarian mitra yang akan memanfaatkan produk hasil ciptaan buruh migran.

Namun, Nusron mengakui bahwa program “Mandiri Sahabatku” dari Bank Mandiri memang telah terbukti mampu mencetak wirausahawan. Menurutnya, Indonesia akan sejahtera jika buruh migran juga sejahtera.

“Kalau sudah sejahtera, BMI bukan lagi Buruh Migran Indonesia, tapi Bos Mandiri Indonesia,” kata Nusron
sebagaimana siaran pers BNP2TKI.

Nusron menegaskan, tidak ada pungutan biaya dalam program itu. “Untuk menjadi peserta, buruh migran tidak dipungut biaya atau gratis. Ini untuk menciptakan banyak pengusaha baru dari kalangan buruh migran, sehingga nantinya dapat menjadi majikan di negeri sendiri,” ujar Nusron.

Melalui program Mandiri Sahabatku maka para peserta program akan mengikuti tiga tahapan pelatihan. Yakni pra-penempatan, penempatan dan pasca-penempatan.

JAKARTA - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) terus bertekad untuk tidak hanya mengurusi penempatan dan perlindungan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News