Bekas Daerah Konflik Rawan Berkembang Terorisme

Masalah lainnya yang juga mengkhawatirkan adalah adanya organisasi masyarakat (Ormas) yang terhubung dengan ISIS. Menurut dia, ada kelemahan dalam aturan terkait ormas, dimana yang diatur hanya yang terdaftar.
"Padahal, banyak ormas yang tidak terdaftar itu justru paling krusial," paparnya.
Dia memastikan bahwa ada sejumlah ormas yang memiliki bibit-bibit terorisme. Yang pasti, saat ini BNPT masih terus mengawasinya dan berupaya melakukan antisipasi atau deradikalisasi.
"Tidak hanya penegakan hukum yang diperlukan," jelasnya.
Tindakan lain yang juga dilakukan BNPT adalah mengawasi keluar masuknya anggota ISIS. Namun, pengawasan tersebut cukup sulit untuk dilakukan. Dia mengatakan, keluar masuknya orang ke Indonesia yang terafiliasi dengan ISIS itu memang harus diawasi.
"Tapi, masalahnya kalau terdeteksi sebagai anggota ISIS, masih belum bisa ditindak. Sebab, belum ada tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan. Kalau hanya mengaku sebagai ISIS, tentu tidak melanggar hukum," jelasnya.
Karena itu, lanjut dia, akan jauh lebih baik kalau ada perbaikan regulasi. Sehingga, pemerintah bisa melakukan sesuatu sebelum ada terorisme yang terjadi.
"Regulasi yang saat ini perlu untuk disempurnakan," paparnya. (idr)
JAKARTA - Masih banyak daerah yang dinilai potensial menumbuhkan jaringan terorisme. Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) mendeteksi ada sekitar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Versi Kepala BGN, Masalah Keracunan Setelah Menyantap MBG Akibat Urusan Teknis
- Ini Cara Pertamina Mendorong Pekerja Menjadi Role Model Dekarbonisasi
- Ikadin Berikan Sejumlah Masukan ke Pemerintah & DPR Soal RUU KUHAP
- IADO Siap Dukung Kesuksesan Kejuaraan Dunia Sambo Usia Muda dan Junior 2025
- Budayakan K3, Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan Platinum dan 1 Emas di Ajang WISCA 2025
- Setuju RUU Perampasan Aset, Ketum PNKT: Persulit Koruptor Sembunyikan Harta