Bekas Neo-Nazi Kembali ke Australia Setelah Perang di Ukraina

Tilling mengatakan kunjungan dari polisi tidak perlu karena baik ia maupun kaum ultranasionalis tidak mengancam Australia.
"Kami tidak melakukan kejahatan di sini, kami tidak pernah melakukan serangan teroris di negara ini," katanya.
"Saya bukan Neo-Nazi lagi. Saya sangat sayap kanan, saya seorang patriot, saya seorang nasionalis Australia, tapi saya jelas bukan seorang Nazi lagi.
"Saya tidak lagi terkait dengan kelompok-kelompok itu dan saya pasti tidak pergi ke Ukraina dengan itu sebagai motivasi.
"Saya pasti sudah pergi ke Suriah untuk membantu suku Kurdi dan tentu saja suku Kurdi adalah orang Arab - atau menyesalkan kalau mereka orang Timur Tengah - jadi Anda dapat melihat saya tidak seperti itu lagi."
Tilling membela hak warga Australia untuk berperang di tempat yang jauh, dengan mengatakan itu adalah ritus laki-laki.
"Saya tentu saja bertemu banyak orang di lingkaran saya yang merasa banyak ketidakpuasan dengan sistem saat ini," katanya.
"Itu bagian mereka untuk hanya menjadi manusia di dunia modern, bahwa mereka ingin keluar dan melakukan sesuatu yang berani, atau melakukan sesuatu yang luar biasa. Mereka hanya ingin percaya pada sesuatu."
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan