Bekasi Kembali jadi Tempat Teroris, Begini kata Pak Walkot
jpnn.com, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta agar seluruh Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) dapat berkoordinasi baik dengan kepolisian setempat.
Hal ini mengingat ada penangkapan terduga teroris atas nama Mulyanto di sebuah kios helm, Jalan Raya Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, Rabu (20/12) kemarin.
“Mulai sekarang pengawasan RT/RW harus diperketat, jangan sampai lengah adanya warga yang tidak memberikan identitasnya kepada pihak RT/RW,” kata Rahmat, Kamis (21/12) kepada GoBekasi.
Diakuinya Bekasi sering dijadikan transit oleh para terduga terorisme. Menurutnya, bukan kali ini saja Kota Bekasi dijadikan tempat transit, beberapa wilayah seperti Mustikajaya, dan Bekasi Barat pun pernah disinggahi para terduga teroris.
Meski begitu, Rahmat tidak ingin menyalahkan pihak RT/RW setempat dan stakholder termasuk instansi kepolisian di masing-masing wilayah. Mengingat, Kota Bekasi termasuk kota yang heterogen.
“Semua Suku, Agama, Ras dan Antargolongan ada di Kota Bekasi. Bukan hal yang mudah untuk mengidentifikasi jaringan teoris, dan saya benar-benar apresiasi kinerja Densus 88 yang cepat mengidentifikasi jaringan teroris di Kota Bekasi. Saya hanya pesan kepada pihak RT/RW maupun kelurahan dan kecamatan agar lebih teliti mendata warga,” tandasnya. (kub/gob)
Hal ini terkait adanya penangkapan terduga teroris atas nama Mulyanto di sebuah kios helm, Jalan Raya Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, Rabu (20/12) kemarin.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Ditangkap Densus, 8 Orang Kelompok Jemaah Islamiyah Jadi Tersangka
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Bersenjata Laras Panjang, Densus 88 Tangkap Satu Terduga Anggota Jemaah Islamiyah di Palu
- Peran Perempuan dalam Terorisme Harus Dilihat Secara Holistik
- Satu Teroris Kembali Diciduk Densus 88 di Boyolali
- Bergerak ke Boyolali, Tim Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris