Bela Palestina, Rifqinizamy Ingatkan Perjuangan Bung Karno

Bela Palestina, Rifqinizamy Ingatkan Perjuangan Bung Karno
Aliansi Mahasiswa Islam Jakarta menggelar aksi dukungan untuk Palestina di depan Kantor Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Rabu (12/5). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Agresi Israel ke wilayah Palestina, khususnya di Masjidilaqsa yang menelan korban jiwa beberapa waktu lalu, mengundang reaksi banyak pihak, termasuk tokoh-tokoh politik tanah air.

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Rifqinizamy Karsayuda menegaskan masalah Palestina dan Israel adalah bagian dari sejarah panjang keberpihakan Indonesia pada kemerdekaan Palestina. Itu telah dilakukan Soekarno (Bung Karno) dan para pendiri bangsa lain, sejak awal kemerdekaan.

"Bung Karno tahun 1966 tegas menyatakan, selama kemerdekaan bangsa Palestina belum diserahkan kepada orang-orang Palestina, maka sepanjang itulah bangsa Indonesia berdiri menentang penjajah Israel," kata Rifqi dalam pesan elektroniknya kepada jpnn.com, Rabu (19/5).

Legislator dapil Kalimantan Selatan I ini juga mengutip fakta sejarah, bahwa sebelum kemerdekaan Indonesia, Palestina memberikan dukungan nyatanya bagi kemerdekaan RI.

Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, Mufti Besar Palestina, pada 6 September 1944 melakukan orasi yang diikuti massa di jalanan Palestina untuk memberikan dukungan terbuka bagi kemerdekaan Indonesia.

"Ini jauh sebelum dukungan negara-negara lain, yang datang pascaProklamasi 17 Agustus 1945," ungkap Anggota Komisi II DPR RI ini.

Karenanya, menurut Rifqi, urusan Palestina dan Israel adalah bagian dari sejarah perlawanan Indonesia bagi penjajahan di atas dunia. Ini juga menegaskan sikap politik Indonesia yang bebas aktif.

Dia memaparkan, Bung Karno saat Konferensi Asia Afrika di Bandung mengundang Mufti Besar Palestina, walau belum menjadi negara merdeka kala itu.

Urusan Palestina dan Israel adalah bagian dari sejarah perlawanan Indonesia bagi penjajahan di atas dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News