Belajar dari Rumah Memperlihatkan Kesenjangan Pendidikan di Indonesia

Di saat ada anak-anak lain, khususnya di kota-kota besar, yang tetap belajar lewat gawai canggih dan internet, banyak pula yang tak memilikinya.
Seperti yang diakui oleh Siti Maulia Rizki, seorang guru dari Madrasah Tsanawiah Negeri di Kabupaten Aceh Besar.

Sebagai seorang wali kelas, ia menceritakan jika hanya lebih dari separuh murid-muridnya yang memiliki ponsel, tapi masalahnya tidak hanya sampai di situ.
"Belum lagi rata-rata anak-anak berasal dari keluarga ekonomi ke bawah, jadi meski punya hape tapi tidak punya paket internet," kata Siti kepada Erwin Renaldi.
Madrasah tersebut saat ini hanya bisa mengandalkan platform WhatsApp karena dianggap paling sederhana dan tidak banyak membutuhkan data internet.
"Kadang-kadang hari ini kita memberikan tugas untuk anak-anak, baru dibalas besok atau bahkan minggu depan setelah punya paket internet," tambahnya.
Inovasi anak bangsa di tengah pandemi COVID-19

Sejumlah ilmuwan serta beberapa warga Indonesia telah menghasilkan penemuan berbasis teknologi untuk membantu tenaga kesehatan dalam menangani penularan virus corona.
Belajar dari rumah telah menjadi bagian dari new normal warga Indonesia dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi virus corona
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM