Belajar Hampir 24 Jam sampai Lupa Tidur

Belajar Hampir 24 Jam sampai Lupa Tidur
Dari kiri, Luh Putu Lindayani, Ni Kadek Vani Apriyanti, I Wayan Rika, Putu Siska Apriliyani, dan Putu Indri Widiani. F-ADRIAN SUWANTO/ RADAR BALI (Grup JPNN)
Rika mengatakan, keberhasilan anak didiknya tidak terlepas dari peningkatan intensitas belajar yang dilakukan sekolah untuk menghadapi unas. Sekolah yang memiliki 70 tenaga pengajar itu menyiapkan para siswa sejak dini. Sekolah juga selalu memantau perkembangan belajar mereka. Juga diadakan evaluasi bila ada yang masih kurang dan harus dibenahi.

"Tidak ada istilah berat setelah mendapatkan prestasi seperti ini. Kami harus terus meningkatkan prestasi itu untuk masa yang akan datang," jelasnya.

Rika yang telah 15 tahun mengabdi di sekolah itu menegaskan, pihaknya tidak hanya menekankan siswanya untuk belajar. Menurut dia, keseimbangan emosional dan spiritual sangat diperlukan sehingga siswa bisa belajar dengan baik.

"Intelektualnya sudah bagus. Tapi, harus diimbangi dengan doa dan kerja keras," tandasnya.

Teknik pembelajaran yang diterapkan merupakan kombinasi sistem pembelajaran di Australia. Dengan waktu belajar mulai pagi hingga pukul 18.00, guru harus memosisikan diri sebagai orang tua yang penuh kasih sayang. "Di Australia pembelajaran tidak dilakukan dengan penekanan, tapi kasih sayang. Itu pula yang diterapkan di sini," sebutnya.

BUKAN tahun ini saja para siswa SMAN 4 Denpasar, Bali, meraih nilai tertinggi ujian nasional (unas) tingkat nasional. Tahun lalu dan tahun-tahun

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News