Belajar Hidup

Oleh Dahlan Iskan

Belajar Hidup
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Greene pun mengucapkan terima kasih lewat Twitter-nyi. Mereka yang telah mengumpulkan dana itu dia anggap sebagai patriot utama.

"Mereka itu terus menyerang saya karena saya mewakili kalian," unggah Greene. "Kita tidak mau menyerah," lanjutnyi.

Beberapa anggota DPR dari Demokrat sebenarnya mengusulkan Greene dicoret sekalian sebagai anggota DPR, tetapi tidak mungkin bisa terjadi.

Sehari sebelumnya Greene sebenarnya memang sudah minta maaf. Yakni di pertemuan internal fraksi Republik.

Dia minta maaf karena pernyataan-pernyataan yang dianggap mengganggu partai. Namun permintaan maaf itu tidak diucapkan di pidato sebelum pemungutan suara.

Harian New York Times melakukan reportase menarik dari Dapil 14 Georgia. Di situ Greene terpilih dengan suara mutlak: 75 persen.
Wilayah itu di luar kota besar Atlanta. Berbatasan dengan negara bagian Tennessee. Dominasinya kulit putih. Kelas pekerja. Donald Trump menang mutlak di daerah ini.

Mereka membayangkan Trump akan menang lagi. Dan Greene bisa mendukung Trump di Washington DC.

Tema-tema kampanye Greene ketika itu memang khas tema kulit putih: pro-kepemilikan senjata, antiaborsi dan takut ancaman komunis. Terutama tentang perlunya Republik (baca: kulit putih) mengendalikan negara.

Kelihatannya dia mulai menyesal. Kok percaya serangan 9/11 di New York itu rekayasa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News