Belajar Tata Kota dari Pompeii, Situs Terpendam di Italia (1)

Layaknya Kota Abad Ke-21, Sudah Ada Spa dan Gimnastik

Belajar Tata Kota dari Pompeii, Situs Terpendam di Italia (1)
Beberapa wisatawan menikmati keindahan situs Pompeii, Italia, yang dibangun pada abad keenam sebelum Masehi. F-MARIA PARAMITA FOR JAWA POS
Kota yang diperkirakan berpenduduk 20.000 jiwa itu berfasilitas lengkap. Layaknya kota pada abad ke-21. Satu rancangan kota yang sangat sempurna. Struktur kota dengan jalan membentuk formasi grid dengan bangunan rumah dan toko di dua sisi jalan.?Kota itu tidak dibagi sesuai dengan pola-pola Kota Romawi pada umumnya karena topografinya yang terletak di kaki gunung. Lebar jalannya pun masih relevan untuk ukuran kota zaman sekarang. Infrastruktur yang lain, seperti sistem distribusi air minum ke seluruh penjuru kota, sudah dilakukan dengan rapi. Pipa-pipa besi menyambungkan sumber air ke 25 fountain yang tersebar di seluruh kota. Termasuk ke empat pemandian umum, yang salah satu di antaranya dilengkapi dengan fasilitas spa.

Fasilitas publik yang lain, seperti gimnastik lengkap dengan kolam renang, ada di Pompeii. Gimnastik ditujukan untuk keperluan masyarakat dan juga sebagai sarana latihan militer. Empat teater dan satu ampiteater melengkapi kawasan yang dinobatkan sebagai situs arkeologi paling banyak dikunjungi di dunia tersebut.

"Ampiteater ini merupakan bangunan ampiteater paling well-conserve di Italia," terang Luigi D?Aniello, pengajar di Jurusan Arsitektur Universitas Federico II Napoli, saat mendampingi kunjungan penulis ke Pompeii.

Mereka sudah memperhitungkan dengan cermat faktor crowd control saat membangun ampiteater. Bangunan yang mampu menampung 20.000 penonton itu berada di ujung selatan kota. Dengan begitu, jika terjadi kerusuhan saat pertandingan gladiator, kelancaran mobilitas di dalam kota tidak terpengaruh. "Pada era tersebut, perang antar-tifosi (suporter, Red) gladiator dari wilayah yang berbeda sering terjadi," ungkapnya.

MENGUNJUNGI situs Pompeii, Italia, serasa masuk ke peradaban modern. Sama sekali tidak terbayang bahwa kota seluas 66 hektare itu dibangun pada abad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News