Belajar Tata Kota dari Pompeii, Situs Terpendam di Italia (1)
Layaknya Kota Abad Ke-21, Sudah Ada Spa dan Gimnastik
Jumat, 18 Juni 2010 – 08:24 WIB
Kondisi di Pompeii itu persis dengan perang antarsuporter bola yang terjadi pada era sekarang. Dan, kala itu para pendesain kota telah mengantisipasi dengan baik. Misalnya, denah ampiteater yang memisahkan beberapa zona dan pintu masuk untuk penonton. Mereka juga sudah membuat struktur atap tenda raksasa untuk melindungi para penonton dari terpaan hujan.
Gedung teater adalah bagian tak terpisahkan dari budaya Romawi kuno. Para penguasa menjadikan teater sebagai cara untuk meredam emosi warga. "Keutuhan bangsa dan negara adalah hal yang utama. Kalau penduduk stres dan tidak puas, mereka punya sarana untuk melampiaskan emosinya di teater, bukan melampiaskan protes ke pemerintah," papar Luigi.
Tak heran jika teater dan ampiteater selalu menjadi bagian tak terpisahkan dari sebuah struktur Kota Romawi.
Bangunan penting lainnya adalah forum. Itu adalah ruang publik utama kota di Pompeii. Ruang tersebut terdiri atas sebuah lapangan luas yang dikelilingi kuil religius, bangunan politik, gedung pemerintahan, dan bisnis center. Sisa-sisa kemegahan bangunan pelayanan administrasi publik itu dapat dirasakan hingga kini. Begitu pula halnya dengan bangunan religius seperti kuil untuk Appolo, Dewa Venus, dan beberapa dewa yang lain.
MENGUNJUNGI situs Pompeii, Italia, serasa masuk ke peradaban modern. Sama sekali tidak terbayang bahwa kota seluas 66 hektare itu dibangun pada abad
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor