Belanda Dicurigai Adu Domba Rakyat Sulsel

Belanda Dicurigai Adu Domba Rakyat Sulsel
Belanda Dicurigai Adu Domba Rakyat Sulsel

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sulawesi Selatan (Sulsel) Abdul Azis Kahar Muzakar mempertanyakan kenapa hanya 10 dari keseluruhan korban kekejaman Westerling di Sulsel yang akan mendapat kompensasi dari Pemerintah Belanda, yakni masing-masing sebesar 20 ribu Euro.

"Kenapa hanya 10 yang diberi kompensasi. Sementara korban Westerling itu masih banyak yang hidup saat ini," kata Abdul Azis Kahar Muzakar, di gedung DPD, Senayan Jakarta, Rabu (4/9).

Melihat karakter Belanda saat menjajah Indonesia, dia mencurigai motif diberikannya kompenasasi hanya kepada 10 korban adalah sebagai upaya untuk kembali mengadu-domba rakyat Sulsel. Paslanya, korban atau ahli waris korban yang tidak dapat santunan akan ribut dan masyarakat kembali bertengkar hanya gara-gara duit recehan itu.

"Jangan-jangan itu devide et impera lagi yang dibungkus dengan permohonan maaf," tegas dia.

Terlepas dari kompensasi dan rencana permintaan maaf Pemerintah Belanda, Abdul Azis juga menyebut pembunuhan massal yang dilakukan oleh Westerling di Sulawesi sebagai tindakan genosida.

"Peristiwa itu genosid. Sebagai wakil daerah di Parlemen, saya harus ke Sulawesi sebelum permintaan maaf dari Belanda itu disampaikan ke masyarakat di Sulawesi. Saya juga akan membahasakan apa yang sudah dikatakan oleh Pak Anhar Gonggong dan Pak Batara Hutagalung pentingnya masyarakat Sulawesi menolak kata maaf itu karena kepentingan yang lebih besar, yakni harkat dan martabat bangsa," tegasnya. (fas/jpnn)

 


JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Sulawesi Selatan (Sulsel) Abdul Azis Kahar Muzakar mempertanyakan kenapa hanya 10 dari keseluruhan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News