Belanja APBN Produktif Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional

“Jadi, jika pemerintah mendorong belanja fiskal yang sehat sejak awal, maka kendala tersebut harus dapat diatasi," kata Esther.
Dia menyarankan pemerintah memberikan target yang terukur seperti Key Performence Indeks (KPI).
“Seharusnya dikaitkan dengan target KPI setiap instansi misalnya tingkat kemiskinan 7 persen, tingkat pengangguran berkurang, penyerapan tenaga kerja 4 juta per tahun, dan seterusnya," ungkapnya.
Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menilai APBN belum mampu memulihkan ekonomi.
Menurut Uchok, sebaran APBN harus merata jika pemerintah benar-benar ingin memulihkan ekonomi nasional.
Di sisi lain, sebagai shock absorber, pendapatan APBN dari pajak juga tidak boleh membebani rakyat.
Pasalnya, APBN tahun ini sangat membebani rakyat dengan pengenaan pajak yang mencapai 70 persen dari total penerimaan negara.
Menurut Uchok, ada kekurangan dengan pendapatan Rp 2.463 triliun, namun belanja sebesar Rp 3.061 triliun.
Para kepala daerah diminta mengoptimalisasi belanja APBN dengan menggunakan produksi dalam negeri guna mendorong pemulihan ekonomi nasional.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Sepanjang 2024, Pelindo Petikemas Setor Kewajiban Ke Negara Capai Rp 1,94 Triliun
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi