Belanja Modal Rendah, Hatta Cari Terobosan

Belanja Modal Rendah, Hatta Cari Terobosan
Belanja Modal Rendah, Hatta Cari Terobosan
Dengan begitu, serapan anggaran biasanya melonjak pada akhir tahun. ”Rekanan-rekanan pemerintah biasanya cenderung ingin menyelesaikan dulu proyeknya. Tagihan disampaikan setelah proyek fisiknya selesai,” kata Agus.

Karena kalau tidak, lanjutnya, mereka bisa didenda atau mereka tidak bisa melakukan tagihan. Sehingga realisasi akhir tahun anggaran kelihatannya melonjak karena memang tagihannya baru datang pada akhir tahun. Ketika realisasi belanja modal sangat rendah, belanja rutin realisasinya lebih baik dibanding tahun lalu.

Untuk belanja subsidi, jumlah anggaran yang telah dikucurkan pemerintah sampai 30 September mencapai Rp 140,4 triliun atau 59,2 persen dari pagu Rp 187,62 triliun. Rinciannya, realisasi subsidi energi sebesar Rp 124,5 triliun (63,8%) dan subsidi non energi Rp 15,9 triliun (38%).

Realisasi subsidi BBM sebesar Rp 83,8 triliun (64,6%), dan subsidi listrik Rp 40,7 triliun (62,1%). Secara umum, pemerintah pusat telah membelanjakan anggaran sebesar Rp 482,9 triliun atau 53,2 persen dari total pagu. Dengan demikian, setelah memperhitungkan transfer ke daerah, realisasi total belanja negara sebesar Rp 773,6 triliun atau 58,7 peren dari pagu Rp 1.320,7 triliun. (dri)


JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyayangkan rendahnya serapan belanja modal tahun ini. Dalam APBN 2011 total anggaran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News