Belasan Tokoh Agama di Papua Sampaikan Salam Perdamaian

Belasan Tokoh Agama di Papua Sampaikan Salam Perdamaian
Ketua Persekutuan Gereja Gereja Jayapura (PGGJ) di Kabupaten Jayapura Pendeta Joop Suebu. Foto: Dok. PGGJ

“Saya belum mengetahui tentang adanya 'Dewan Gereja Papua'. Yang kami lakukan terakhir ini adalah menjalin komunikasi dengan aparat pemerintah seperti Kapolda Papua, Pangdam dan aparat pemerintah lainnya,” kata pendeta Joop Suebu.

Joop mengaku sangat menyayangkan bila ada pemuka agama di Papua yang melakukan politik praktis untuk menghasut, membangun sentimen negatif kepada umat atau jemaatnya yang dapat membuat runtuhnya persatuan dan persaudaraan di masyarakat Papua.

“Memang dalam Alkitab diperbolehkan untuk berpolitik tetapi politik yang damai, politik untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat dan membangun Papua ke masa depan,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan tidak ada politik praktis di gereja karena gereja memang murni untuk beribadat.

Intinya, kata dia, kita semua beribadah di gereja, tidak membahas hal-hal lain yang dapat menimbulkan kecemasan jemaat.

“Kalau ada tokoh atau pemuka agama yang melakukan hal-hal yang bertentangan dan dilakukan di luar gereja, itu sah-sah saja. Tetapi mereka punya tanggung jawab sendiri-sendiri,” ungkapnya.

Sementara itu, pendeta Jerry Rahakbauw menuturkan selama ini para tokoh dan pemuka agama menyampaikan ajaran dan kasih dengan hati seperti yang ada di alkitab. Mereka meyakini tidak akan agama dijadikan alat politik.

“Harapan para tokoh dan pemuka agama di Papua adalah pembangunan yang merata di seluruh Papua. Tidak hanya infrastruktur saja, tetapi pembangunan sumber daya manusia (SDM) harus dimajukan.

Ketua Persekutuan Gereja Gereja Jayapura (PGGJ) di Kabupaten Jayapura Pendeta Joop Suebu mengaku tidak mengetahui kiprah organisasi yang bernama ‘Dewan Gereja Papua’.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News