Belasan Tokoh Agama di Papua Sampaikan Salam Perdamaian

Belasan Tokoh Agama di Papua Sampaikan Salam Perdamaian
Ketua Persekutuan Gereja Gereja Jayapura (PGGJ) di Kabupaten Jayapura Pendeta Joop Suebu. Foto: Dok. PGGJ

Pembangunan di Papua harus didasari dengan budaya dan tradisi Papua.  Bukan didasari egoisme para pemimpin daerah atau pusat," harapnya.

Pendeta Otniel Marini dari GPDP juga mengatakan rakyat Papua tidak suka dengan kekerasan. Papua cinta akan kedamaian.

“Kami semua di Papua cinta akan kedamaian. Kami tidak ingin saling bermusuhan," ungkap Otniel.

Dia pun memberikan solusi untuk menangani kasus di Papua. Dia meminta pemerintah Indonesia untuk lebih aktif mendengarkan aspirasi dari masyarakat Papua dari semua kalangan.

Pendeta George Sorontou dari GKN Papua mencontohkan dari kasus yang pernah terjadi di Aceh, seharusnya peran pemerintah dapat memperlakukan sama di Papua.

“Seperti yang terjadi di Aceh beberapa tahun lalu, adanya diskusi dan dialog untuk rekonsiliasi antara pemerintah pusat dan masyarakat Papua selanjutnya dijadikan jalan untuk membuat rakyat Papua lebih mengerti ke depannya,” kata pendeta George Sorontou.

Menurut Sorontou, pemerintah pusat dan daerah dapat duduk bersama-sama untuk mencari akar permasalahan utama. Sebab setiap permasalahan yang dihadapi sangat penting untuk mencari titik terang bagi masyarakat Papua sehingga bisa mengoreksi dan memperbaiki.

Terakhir, dia menyampaikan masyarakat Papua memang butuh keadilan. Keadilan dalam hal pembangunan yang selama ini belum sepenuhnya dirasakan.

Ketua Persekutuan Gereja Gereja Jayapura (PGGJ) di Kabupaten Jayapura Pendeta Joop Suebu mengaku tidak mengetahui kiprah organisasi yang bernama ‘Dewan Gereja Papua’.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News