Belum Ada Kontak Putra Bu Mega dan AHY soal Koalisi PDIP-PD

Belum Ada Kontak Putra Bu Mega dan AHY soal Koalisi PDIP-PD
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira dalam diskusi bertajuk 'Berebut Kuasa di Tanah Jawa' yang diadakan Voxpol Center di Jakarta Pusat, Kamis (11/1). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira memastikan belum ada komunikasi antara partainya dengan Partai Demokrat (PD) terkait koalisi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019. Menurut Andreas, hingga saat ini belum ada pertemuan antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai wakil PD.

"Setahu saya sampai kemarin belum," kata Andreas di gedung DPR, Jakarta, Selasa (27/2).

Sebelumnya, Hasto mengaku ditugasi oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar berkomunikasi dengan AHY. Bahkan, Megawati juga menugaskan putranya, M Prananda Prabowo untuk terlibat dalam komunikasi dengan putra sulung Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Andreas mengatakan, langkah Megawati mengutus Hasto dan Prananda membuktikan PDIP terbuka dalam membangun kerja sama dengan partai politik lain. Selama ini, ujar Andreas, partainya tidak pernah menutup diri apalagi dalam situasi nasional seperti sekarang ini. 

"Kerja sama maupun dialog antarpartai itu penting termasuk agenda mencari pemimpin 2019 dalam hal ini capres atau cawapres," ujarnya. 

Andreas menegaskan, PDIP sudah memiliki capres untuk 2019, yakni Joko Widodo alias Jokowi. Selanjutnya, partai berlambang kepala banteng itu akan berkomunikasi dengan partai lain itu untuk mencari pendamping Jokowi di Pilpres 2019. "Tentu kami bicara soal cawapres," jelasnya. 

Menurut Andreas, cawapres pendamping Jokowi harus bisa mendongkrak dukungan elektoral bagi calon presiden petahana itu. Jika elektabilitas Jokowi di atas 60 persen, sambung Andreas, maka figur yang dicari untuk cawapres adalah yang memiliki kompetensi.

Selain itu, cawapres pendamping Jokowi harus bisa bekerja sama secara profesional dengan capres yang juga kader PDIP itu. Yang juga perlu dipertimbangkan adalah proyeksi tentang cawapres bagi Jokowi merupakan tokoh masa depan seiring munculnya generasi baru dalam politik nasional.

PDIP sudah menetapkan Joko Widodo sebagai calon presiden untuk Pemilu 2019. Karena itu, PDIP membuka komunikasi dengan partai lain guna mencari cawapres.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News