Belum Ada Tuntutan dari Perompak Somalia

Belum Ada Tuntutan dari Perompak Somalia
Belum Ada Tuntutan dari Perompak Somalia
JAKARTA - Meski mengaku belum mendapatkan informasi resminya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Michael Tene menyebutkan bahwa pihaknya sudah mendengar berita soal disanderanya sebuah kapal milik perusahaan Indonesia oleh perompak Somalia. "Infonya, kapal dengan awak berjumlah 20 orang dari perusahaan Samudera Indonesia (Hindia) Tbk itu, memang disandera oleh perompak asal Somalia, di sekitar perairan Afrika sebelah timur," sebut Michael, di Jakarta, Jumat (18/3).

Dijelaskan Michael lagi, berdasarkan informasi yang diterkimanya, kapal bermuatan kargo tersebut ketika dibajak dan disandera perompak, tengah dalam perjalanan menuju Rotterdam, Belanda. "Yang jelas, info hingga tanggal 16 Maret malam, ke-20 awak kapal itu masih dalam keadaan baik," ucap Michael, sembari menjelaskan bahwa belum ada informasi lain yang ia dapatkan setelah tanggal itu.

Michael pun menyebutkan bahwa sejauh ini sepengetahuannya, belum ada tuntutan atau komunikasi apapun dari pihak perompak, kepada pemerintah Indonesia maupun pihak perusahaan pemilik kapal. "Dan memang biasanya, dari kasus-kasus aksi perompakan yang sudah terjadi, tuntutan semacam itu baru disampaikan setelah beberapa hari (mereka melakukan penyanderaan)," ujar Michael lagi.

Pemerintah RI sendiri menurut Michael, sejauh ini terus menjalin komunikasi dengan jaringan-jaringan relasi yang ada secara internasional, yang biasanya memang terlibat di setiap aksi perompakan serupa di kawasan itu, dalam upaya pemantauan dan penyelamatan kapal beserta awaknya tersebut. "Yang jelas, apapun itu langkah yang akan diambil nantinya (oleh pemerintah), fokus utama adalah pada keselamatan awak kapal warga kita," tegas Michael, merespon pertanyaan soal kemungkinan dilibatkannya pasukan khusus militer dalam upaya penyelamatan - sebagaimana yang sukses dilakukan oleh pihak Korea Selatan beberapa waktu lalu. (ito/zul/jpnn)

JAKARTA - Meski mengaku belum mendapatkan informasi resminya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Michael Tene menyebutkan bahwa pihaknya


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News