Belum Teraliri Listrik, Bagaimana Bisa UNBK?

Belum Teraliri Listrik, Bagaimana Bisa UNBK?
Siswa SMA simulasi UNBK. Ilustrasi Foto: Denar/Kalteng Pos/JPNN.com

“Jangankan internet, beberapa daerah di Kaltim yang cukup terpencil masih ada yang belum teraliri listrik. Saya melihat pemerintah sudah bekerja cukup keras untuk masalah UNBK, buktinya ada peningkatan persentase (sekolah yang menggelar UNBK) dari tahun lalu ke 2018,” terangnya.

Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim disebutkan, terjadi peningkatan sekolah peserta UNBK.

Bila tahun lalu sebesar 70 persen sekolah setingkat SMA/SMK/SMP di Kaltim menggelar UNBK, tahun ini menjadi 75 persen. Ada peningkatan sebesar 5 persen.

Rusman menjelaskan, yang menggelar ujian bukan hanya sekolah negeri. Sekolah swasta juga melakukan hal serupa.

“Khusus swasta dibiayai sendiri oleh sekolah. Jadi bagi sekolah swasta yang pendanaannya minim, pasti akan sulit menyediakan fasilitas untuk UNBK,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kaltim Musyahrim mengatakan, UNBK sebenarnya bergantung kemampuan sekolah. Mulai pengadaan komputer, jaringan internet, hingga listrik.

Menurut dia, bagi sekolah yang tak mampu, namun tetap menjalankan ujian dengan cara konvensional itu dianggap tepat. “Yang utama, anak didik bisa melaksanakan ujian nasional (UN),” tuturnya.

Dia mengungkapkan, ada daerah seperti Kabupaten Mahakam Ulu yang mungkin memiliki dana yang cukup untuk pengadaan infrastruktur UNBK.

Pelaksanaan UNBK bergantung kemampuan sekolah, mulai pengadaan komputer, jaringan internet, hingga listrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News