BEM SI Ogah Ketemu Jokowi di Istana

BEM SI Ogah Ketemu Jokowi di Istana
Demo mahasiswa dari berbagai universitas di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/9). Aksi mahasiswa itu menolak UU KPK dan pengesahan RUU KUHP. Foto : Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau Aliansi BEM SI enggan menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/9). BEM SI beranggapan tuntutannya sudah jelas tersampaikan saat aksi, sehingga tidak perlu menemui Jokowi.

"Kami rasa tuntutan yang diajukan telah tersampaikan secara jelas di berbagai aksi dan jalur media. Sehingga sejatinya yang dibutuhkan bukanlah sebuah pertemuan, melainkan tujuan kami ialah sikap tegas bapak presiden memenuhi tuntutan," kata Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Muhammad Nurdiansyah, Jumat ini.

Nurdiansyah melanjutkan, BEM SI berkaca dari hasil pertemuan dengan Jokowi sebelumnya. Saat pertemuan di 2015, gerakan mahasiswa justru terpecah setelah bertemu Jokowi.

"Kami belajar dari proses ini dan tidak ingin menjadi alat permainan penguasa yang sedang krisis legitimasi publik, sehingga akhirnya melupakan substansi terkait beberapa tuntutan aksi yang diajukan," lanjut dia.

Jika pihak Istana bersikukuh memaksakan diri menemui BEM SI, Nurdiansyah menyebut dua syarat. BEM SI siap bertemu Jokowi asalkan dilakukan di ruang terbuka.

"Pertama dilaksanakan secara terbuka dan bisa disaksikan langsung oleh publik melalui kanal televisi nasional. Kedua presiden menyikapi berbagai tuntutan mahasiswa yang tercantum di dalam "Maklumat Tuntaskan Reformasi" secara tegas dan tuntas," pungkas dia. (mg10/jpnn)

Kalau masih mau ketemu sama Aliansi BEM SI, Presiden Jokowi harus memenuhi dua syarat.


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News