Benarkah Fasting Diet Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes?

Benarkah Fasting Diet Bisa Meningkatkan Risiko Diabetes?
Diet. Ilustrasi. Foto IST

jpnn.com - Meskipun kurang bukti, fasting diet atau diet dengan berpuasa telah dipuji sebagai obat mujarab untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan yang baik dalam beberapa tahun terakhir.

Sekarang, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa diet puasa justru meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes.

Sebuah tim ilmuwan yang berbasis di Brasil telah memperingatkan bahwa puasa setiap hari bisa memengaruhi bagaimana tubuh melepaskan insulin, hormon yang membantu tubuh untuk memproses gula bisa meningkatkan risiko diabetes.

Tim peneliti tersebut mempresentasikan temuan mereka di pertemuan tahunan European Society of Endocrinology.

Diet puasa populer termasuk 5:2, di mana kalori dibatasi selama dua hari seminggu, bergantian hari di mana individu makan biasanya setiap hari dan 16: 8, di mana makanan dikonsumsi dalam jendela delapan jam setiap hari.

Pola makan semacam itu telah dikaitkan dengan penurunan berat badan, peningkatan harapan hidup, tekanan darah yang lebih rendah dan peningkatan efisiensi pankreas, organ yang menghasilkan insulin.

Namun, ada bukti yang bertentangan tentang manfaat dari diet tersebut dan mereka juga telah dikaitkan dengan produk radikal bebas yang telah dikaitkan dengan kanker dan penuaan.

The American Heart Association, misalnya, baru-baru ini mengatakan bahwa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermiten memiliki manfaat jantung jangka pendek, seperti halnya makan dengan ukuran porsi lebih namun sering sepanjang hari. Tetapi efek jangka panjang belum sepenuhnya diselidiki.

Meskipun kurang bukti, fasting diet atau diet dengan berpuasa telah dipuji sebagai obat mujarab untuk menurunkan berat badan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News