Benarkah Kita Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Untuk Cegah Infeksi COVID-19?
Biasanya bayi dan anak-anak memiliki risiko lebih besar karena sistem bawaan belum matang, namun hal itu tampaknya tidak terjadi pada COVID-19.
Orang yang mengidap penyakit atau memakai obat yang menekan sistem kekebaln tubuh juga kurang gesit.
Misalnya mereka yang memiliki kondisi autoimun seperti rheumatoid arthritis, penderita kanker yang menjalani kemoterapi dan mereka yang memiliki transplantasi organ.
Apa menekan sistem kekebalan tubuh kita?
Jika tubuh kita sedang melawan infeksi, kondisi seperti penyakit jantung, penyakit paru-paru dan diabetes juga dapat menambah beban pada kemampuan tubuh untuk bertahan dan berfungsi.
"Ini bukan berarti semua penyakit serius dari COVID-19 disebabkan oleh orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang tidak kompeten," jelas Prof Pellegrini.
"Tapi hal ini tertutupi oleh mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh normal, dengan paru-paru atau jantung yang rusak sehingga tidak bisa mengatasi tekanan dari mengalami infeksi," katanya.
Misalnya, jika jantung tidak memiliki kemampuan untuk mengirimkan oksigen ke tubuh, maka jantung akan berdetak lebih keras, yang pada gilirannya dapat menyebabkan serangan jantung.
'Panic buying' atau belanja secara berlebihan akibat kepanikan yang terjadi di Australia lebih fokus pada tisu toilet dan pembersih tangan
- Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan Mengonsumsi 4 Teh Ini
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Gelar Pameran, KPJ Healthcare Perkenalkan Pilihan Perawatan Kesehatan Canggih untuk Pasien Indonesia
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya