Benarkah Makan Perlahan Bantu Turunkan Berat Badan?

Benarkah Makan Perlahan Bantu Turunkan Berat Badan?
Sarapan. Ilustrasi. Foto Trofoz

Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa efek yang ditemukan oleh peneliti ini murni bersifat statistik dan belum bisa menjelaskan hubungan sebab-akibat antara makan perlahan dengan penurunan berat badan. Tapi, ada indikasi bahwa berat badan bisa turun dengan mengubah kebiasaan makan menjadi lebih lambat.

Mekanisme penurunan berat badan saat makan perlahan

Secara teori, penemuan ini sebetulnya masuk akal. Sebab studi-studi pendahulu menemukan bahwa kebiasaan makan yang cepat berhubungan dengan resistensi insulin, yang merupakan cikal bakal dari munculnya diabetes.

Saat makan, lambung akan terisi dan teregang, sehingga akan memicu rasa kenyang. Namun, untuk benar-benar merasa kenyang, otak juga harus menerima serangkaian sinyal dari hormon pencernaan yang dikeluarkan oleh saluran cerna.

Dalam kondisi normal, usus akan melepaskan zat yang menekan produksi hormon ghrelin sebagai pengatur rasa lapar. Usus juga akan melepaskan hormon anti-lapar cholecystokinin (CCK), peptida YY (PYY), dan glucagon-like peptide-1 (GLP-1).

Ketiga hormon ini akan mengirimkan pesan ke otak bahwa Anda sudah cukup makan dan zat-zat gizi yang masuk sedang diserap. Alhasil, nafsu makan turun, Anda merasa kenyang dan akhirnya berhenti makan.

Proses ini membutuhkan waktu cukup lama, yakni sekitar 20 menit. Karena itu, makan dengan perlahan akan memberikan waktu pada otak untuk menerima sinyal-sinyal ini.

Berdasarkan teori tersebut, bisa disimpulkan bahwa makan terlalu cepat akan membuat Anda makan secara berlebihan, sebab otak kekurangan waktu untuk menerima sinyal kenyang.

Sebaliknya, makan dengan perlahan dapat mengurangi jumlah total kalori yang dikonsumsi. Dalam jangka panjang, mekanisme ini akan memberikan efek penurunan berat badan.

Menjalani diet dengan makan perlahan tampaknya sederhana, namun tidak semudah itu untuk dilakukan bagi mereka yang sudah mengalami obesitas.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News