Benarkah Orang Narsistik Jarang Stres?

Benarkah Orang Narsistik Jarang Stres?
Narsis. Foto: Ilustrasi Pixabay

Mereka mengklaim bahwa atribut yang ditemukan di antara individu dengan narsisme muluk, termasuk kepercayaan diri dan orientasi-tujuan bisa mengurangi kemungkinan mereka mengalami gejala depresi atau stres yang dirasakan.

Dr. Papageorgiou menambahkan bahwa penelitian ini membantu menjelaskan variasi gejala depresi di masyarakat. "Meskipun tentu saja tidak semua dimensi narsisme itu baik, aspek-aspek tertentu bisa mengarah pada hasil positif," tambah Dr. Papageorgiou.

"Penelitian ini mempromosikan keragaman dan inklusifitas orang-orang dan ide-ide dengan menganjurkan bahwa sifat-sifat gelap, seperti narsisme, tidak boleh dilihat sebagai baik atau buruk, tetapi sebagai produk evolusi dan ekspresi dari sifat manusia yang mungkin bermanfaat atau berbahaya tergantung pada konteks," pungkas Dr. Papageorgiou.

Awal tahun ini, sebuah studi yang dilakukan oleh Bowling Green State University di AS menemukan bahwa orang dewasa muda berusia antara 18 tahun dan 25 tahun percaya generasi mereka adalah yang paling narsis.(fny/jpnn)

Para peneliti berpendapat bahwa menjadi seorang narsistik bisa memberikan hasil yang positif.


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News