Benarkah Radiasi Ponsel Sebabkan Ibu Hamil Keguguran?

Benarkah Radiasi Ponsel Sebabkan Ibu Hamil Keguguran?
Ilustrasi ponsel. Foto: AFP

Fokus utamanya pada aktivitas yang berkaitan dengan paparan berbagai peralatan yang mungkin menghasilkan radiasi. Dari penelitian tersebut didapatkan temuan adanya kasus keguguran terjadi pada 10,4% wanita hamil, yang terkena paparan gelombang elektromagnetik dengan kadar paling rendah.

Sedangkan, 24,2% wanita hamil yang terkena paparan gelombang elektromagnetik dengan kadar lebih besar, risiko keguguran meningkat sampai 3 kali lipat. Dengan hasil penelitian tersebut, dapat membuktikan bahwa radiasi non-ionisasi dapat memengaruhi kehamilan.

Meski demikian, hasil penelitian ini belum secara spesifik merujuk pada elektromagnetik atau radiasi yang dihasilkan oleh ponsel. Hal ini karena radiasi non-ionisasi dapat dihasilkan oleh jaringan nirkabel (wireless network), microwave, dan beberapa alat elektronik lainnya.

Menanggapi hal tersebut, peneliti dari bagian ilmu kesehatan masyarakat UC Berkeley yang pernah melakukan penelitian serupa memiliki pandangan sendiri. Ada kemungkinan wanita hamil yang mengalami keguguran sudah pernah terpapar oleh radiasi dari frekuensi radio sebagai faktor risiko dari terjadinya keguguran.

Menurut peneliti di bagian obstetrik dan ginekologi di George Washington University, faktor eksternal lainnya tetap harus dipertimbangkan pengaruhnya terhadap kesuburan, reproduksi, dan keguguran, misalnya polusi dan paparan zat kimia yang dialami oleh seorang wanita.

Kualitas dan kerusakan jaringan pada janin selama kehamilan dapat dipengaruhi banyak faktor. Pada umumnya, keguguran disebabkan oleh faktor genetik, tetapi faktor eksternal atau lingkungan juga berperan penting dan perlu dipertimbangkan, yaitu seperti riwayat merokok, riwayat keguguran sebelumnya, faktor usia, bahkan faktor ras.

Dengan masih minimnya penelitian yang dilakukan, memang masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan bahwa radiasi ponsel dapat secara langsung meningkatkan risiko terjadinya keguguran atau gangguan pada proses kehamilan.

Banyak peneliti yang belum memahami secara jelas mekanisme bagaimana radiasi non-ionisasi dapat memengaruhi kesehatan manusia. Di sisi lain, jenis radiasi ionisasi sudah lebih jelas diketahui dapat memengaruhi sel tubuh dan meningkatkan risiko kanker.

Kualitas dan kerusakan jaringan pada janin selama kehamilan dapat dipengaruhi banyak faktor.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News