Benarkah Vape Sebabkan Kanker Paru?

Penelitian tersebut memang baru sebatas pada hewan. Namun, para pakar menduga bahwa nikotin dan beberapa zat kimia yang ada pada cairan vape berpotensi mengubah sel normal menjadi ganas.
Atas dasar itu, vape tidak bisa dikategorikan sebagai cara alternatif berhenti mengisap rokok konvensional. Selain memiliki kemungkinan untuk memicu kanker paru, penggunaan vape juga berpotensi menyebabkan luka bakar yang tidak ringan.
Lebih lanjut, zat kimia dalam cairan vape juga berpotensi menyebabkan gangguan pada kehamilan.
Pada intinya, vape tidak sepenuhnya aman bagi kesehatan. Oleh karena itu, vape tak direkomendasikan sebagai pengganti rokok konvensional. Jika menang ingin berhenti dari kebiasaan merokok, jangan jadikan vape sebagai ’pelampiasan’.
Akan lebih baik jika Anda mengikuti program terstruktur secara medis. Program ini umumnya meliputi terapi psikososial dan penggunaan pengganti nikotin berupa permen atau patch.
Berbeda halnya dengan menggunakan vape, program terstruktur secara medis terbukti aman dan tidak berpotensi memicu kanker paru atau penyakit berbahaya lainnya.(NB/RPA/klikdokter)
Agar bisa berfungsi dengan semestinya, vape menggunakan cairan berbahan kimia berisi gliserin yang dicampur dengan nikotin dan zat perisa (essence), misalnya buah-buahan, kue atau mentol.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Jonathan Frizzy Mangkir pada Pemeriksaan Kedua Terkait Dugaan Vape Mengandung Obat Keras
- Artis Inisial JF dalam Kasus Vape Ilegal ternyata Jonathan Frizzy, Ini Statusnya
- Artis JF Diperiksa Terkait Dugaan Kasus Vape Etomidate Ilegal
- Pemkot Pekanbaru Terapkan Larangan Merokok di Lokasi-lokasi Ini
- Riset Terbaru, Vape Efektif Bantu Perokok Beralih dari Kebiasaan Merokok
- ARVINDO Minta Perlindungan Pemerintah untuk Segmen Open System