Benda Mati

Oleh: Dahlan Iskan

Benda Mati
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sebaliknya, kalangan bisnis juga tidak sembunyi-sembunyi minta dukungan kaukus-kaukus yang ada. Sesuai dengan bidang bisnis masing-masing. Semuanya dilakukan secara terbuka.

ByteDance tentu salah satu yang merasa terancam. ByteDance pun mendukung kegiatan kelompok yang dianggap bisa memperjuangkan nasibnya.

Ancaman untuk TikTok itu awalnya datang dari Presiden Donald Trump di tahun 2018. Trump menekan ByteDance agar menjadi perusahaan Amerika. Caranya: harus dijual ke perusahaan Amerika.

Belum sampai usaha itu berhasil Trump expired. Kini TikTok lebih sulit: akan dilarang total. Tentu banyak medsos sejenis di Amerika yang menunggu durian runtuh.

Mereka akan dapat limpahan dari pelarangan TikTok. Apalagi yang memang sudah menyiapkan diri seperti Instagram dengan program barunya Reels. Atau YouTube dengan bayi barunya Short.

Nama TikTok memang mudah akrab di telinga siapa saja. Nama itu begitu simpel, mengena, tepat, mudah diingat dan ada jenakanya, bahkan di negara asalnya, Tiongkok, nama yang dipakai tidak sebagus TikTok.

Nama yang dipakai di Tiongkok adalah Douyin. Artinya: Getaran Suara. Atau goyangan nada. Atau sejenis itu.

Apa pun arti Douyin tetap saja tidak sebagus TikTok.

ADA satu suara yang berbeda di tengah kor wakil rakyat Amerika terhadap TikTok. Yang bersuara beda itu anggota DPR juga. Wanita muda. Alexandria Ocasio-Cortez.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News