Benny Rhamdani: Perintah Presiden Sudah Jelas, Kami akan Melaksanakan Sungguh-Sungguh di Lapangan

Benny Rhamdani: Perintah Presiden Sudah Jelas, Kami akan Melaksanakan Sungguh-Sungguh di Lapangan
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyampaikan keterangan di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/5/2023), seusai mengikuti rapat internal terkait pemberantasan tindak pidana perdagangan orang yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo. (ANTARA/Gilang Galiartha)

Benny juga menyampaikan data bahwa dalam tiga tahun terakhir BP2MI telah menangani sekirar 94.000 pekerja migran Indonesia yang dideportasi dari negara-negara Timur Tengah dan Asia.

Menurut Benny, dari jumlah tersebut, 90 persen merupakan mereka yang ketika berangkat melalui jalur tidak resmi dan diberangkatkan oleh sindikat penempatan ilegal.

"Kemudian jenazah kurang lebih 1.900, artinya tiap hari rata-rata dua peti jenazah masuk tanah air. Sama, 90 persen adalah mereka yang dahulu berangkat secara tidak resmi, korban penempatan sindikat ilegal," ujar Benny.

Selain itu, Benny menyampaikan terdapat data bahwa ada sedikitnya 3.600 PMI yang mengalami sakit, depresi, hilang ingatan, bahkan cacat secara fisik.

Benny menambahkan bahwa peringatan tentang praktik TPPO sudah muncul sejak data Bank Dunia yang menyebut pada 2017 terdapat 9 juta warga negara Indonesia bekerja di luar negeri. Padalah, data Sistem Komputerisasi (Sisko) P2MI mencatat kala itu hanya ada 4,7 juta PMI di luar negeri.

"Jadi, asumsinya ada 4,3 juta orang Indonesia yang bekerja di luar negeri yang berangkat secara unprocedural dan diyakini (dikirim) oleh sindikat penempatan ilegal," ujar Benny Rhamdani. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

Kepala BP2MI Benny Rhamdani menegaskan pihaknya siap menindaklanjuti perintah Presiden Jokowi untuk memberantas TPPO.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News