Bensin Premium Diusulkan Dihapus

Bensin Premium Diusulkan Dihapus
SPBU. Foto: dok.JPNN

Menurut Misbakhun, pemerintah sebaiknya segera melaksanakan rekomendasi penghapusan BBM dengan oktan 88 itu. "Saya sangat setuju dengan keinginan menghapus RON 88," kata Misbakhun di Jakarta, kemarin (21/12).
      
Menurut Misbakhun, pengadaan premium selama ini merupakan lingkaran setan mafia migas. Misbakhun menegaskan jika BBM jenis premium merupakan sumber kerugian anggaran negara, dengan munculnya subsidi yang tinggi.

"RON 88 itu biang kerok, mereka para mafia migas selalu punya alasan untuk menggunakan harga khusus pengadaan premium," ujarnya.
      
Misbakhun menilai, jika premium dihapus, masyarakat tidak perlu risau. Misbakhun mengusulkan kepada pemerintah untuk menerapkan dua jenis harga Pertamax atau jenis RON 92. Artinya, ada dua jenis konsumen yang bisa menggunakan dua harga pertamax.
      
"Jadi nanti ada Pertamax yang disubsidi, ada yang tidak disubsidi. Ini tinggal manajemen subsidinya," kata Misbakhun.
      
Salah satu inisiator hak interpelasi kenaikan harga BBM itu menyatakan, dengan menerapkan dua jenis harga pertamax, maka jenis konsumen penggunanya harus diatur dengan tegas. Subsidi itu bisa diberikan secara langsung dengan sistem harga yang berbeda, atau secara tidak langsung.
      
"Misalkan, subsidi khusus angkot, atau BPJSnya dibebaskan, tinggal menentukan opsi-opsinya," ujarnya.
      
Sementara, rekomendasi Tim RTKM untuk memindahkan subsidi dari premium ke pertamax ditolak keras oleh anggota komisi XI Kurtubi. Dia menilai, solusi permasalahan tata kelola migas bukan cara memindahkan subsidi. Menurutnya, persoalan ada di sekotor hulu sampai hilir.
      
"Persoalan di sisi hulu segera diperbaiki sistem yang melanggar konstitusi, dan di sisi hilir juga perlu disederhanakan sistemnya," jelasnya.
      
Selain itu, dia merasa rencana itu belum dipikirkan dampak baik dan buruknya. Menurut Kurtubi, premium sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia. Sehingga, premium sudah cocok dengan mesin kendaraan di Indonesia. Kurtubi khawatir jika nantinya premium dihapus malah menambah beban masyarakat sebab warga tidak bisa menggunakan kendaraanya.
      
"Perlu ditinjau lagi.  Di amerika serikat sampai hari ini bensin sejenis premium oktan 87 masih dipakai sampai sekarang," paparnya. (dim/aph/bay/wir)


JAKARTA - Sebagai satu-satunya pengimpor bahan bakar minyak (BBM) RON 88, membuat Indonesia menjadi sasaran empuk mafia minyak dan gas (Migas). Kemarin,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News