Bentrok Berdarah, Satu Tewas 24 Luka

Bentrok Berdarah, Satu Tewas 24 Luka
Bentrok Berdarah, Satu Tewas 24 Luka

Informasi yang dihimpun dari lapangan menyebut, aparat keamanan dari Brimob dan Polres tidak dapat berbuat banyak. Meski bersenjata lengkap, sejumlah anggota Polisi bahkan lari meninggalkan lokasi bentrok.

Bentrok semakin menjadi karena warga Lewonara lain yang masih berada di desanya datang ke lokasi bentrok dengan senjata tajam dan senjata api rakitan setelah mendengar kejadian tersebut. Mereka berniat untuk membantu saudara-saudaranya yang diserang.

Bentrok baru bisa reda sekira pukul 11.45 Wita setelah warga dua desa menarik diri menuju desa masing-masing. 9 korban luka berat dirujuk ke RSUD Larantuka. Mereka menderita luka akibat panah, tombak, parang dan senjata api rakitan.

Di RSUD Larantuka, kedatangan para korban menjadi tontonan ratusan warga. Warga yang memadati halaman parkir menyayangkan konflik yang tidak kunjung usai dan merugikan daerah itu. Mereka juga mempertanyakan kinerja aparat keamanan yang tidak mengindahkan perintah Kapolda NTT untuk melucuti senjata warga.  "Aparat jaga dimana" Kenapa 400 orang bersenjata lengkap tapi bisa dijebol" Ada apa ini" Jangan sampai ada perintah yang tidak kita dengar," ujar salah seorang warga di depan pintu UGD RSUD Larantuka.

LARANTUKA--Bentrok antar warga dua desa yakni Lewonara dan Lewobunga, Kecamatan Adonara Timur, Kabupaten Flores Timur kembali pecah, Selasa (13/11).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News