Bentrok Massal Pecah, Yang Lagi Sarapan jadi Korban

Bentrok Massal Pecah, Yang Lagi Sarapan jadi Korban
Polisi masih berjaga-jaga di TKP bentrok massa di Jalan Megantara, Mimika. Foto: dok/Radar Timika

jpnn.com - TIMIKA - Sekelompok warga tiba-tiba mengamuk di Jalan Megantara, tepatnya di belakang Kantor Pos Indonesia, Mimika, Selasa (1/3), sekitar pukul 08.30 WIT.

Seorang pemuda yang diketahui bernama Bosko menjadi korban penganiayaan dan dilarikan ke RSUD Mimika. Padahal, Bosko sedang asyik menikmati sarapannya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Timika di Tempat Kejadian Perkara (TKP), peristiwa tersebut berawal saat salah seorang warga yang berprofesi sebagai tukang ojek, mengambil penumpang di sekitar TKP. 

Dia kemudian ditegur oleh beberapa tukang ojek yang mangkal di salah satu pangkalan di TKP, akibatnya terjadi kesalah-pahaman yang berujung pada pemukulan tukang ojek yang belum diketahui identitasnya.

Merasa tidak terima dirinya dipukul, tukang ojek tersebut kemudian langsung meninggalkan TKP dan selang beberapa menit kemudian, oknum tukang ojek tersebut kembali bersama beberapa rekannya dan langsung menyerang warga sekitar yang pada saat itu tidak mengetahui asal-muasal persoalan.

“Yang korban itu dia sementara makan di tempat jualan nasi kuning, tiba-tiba mereka datang langsung serang dia. Padahal dia sendiri juga tidak tahu persoalan apa-apa,” ujar salah seorang warga yang ada di TKP.

Selain melakukan penganiayaan dan pengeroyokan terhadap korban Bosko, para pelaku juga menghancurkan kaca-kaca jendela Klinik Medika Bakti yang ada di sekitar TKP. “Mereka ada sekitar 30 sampai 40 orang lebih datang dengan alat tajam semua, langsung hajar dia (korban, red). Baru mereka juga kasih hancur kaca-kaca klinik itu,” kata warga yang enggan menyebutkan namanya.

Selanjutnya setelah melakukan aksi brutal, para pelaku sempat mendapat perlawanan dari warga. Selang beberapa menit kemudian, para pelaku kabur meninggalkan TKP. 

Kapolres Mimika, AKBP Yustanto Mujiharso mengatakan, kejadian tersebut diduga terjadi lantaran adanya kesalah-pahaman antara dua pihak. “Yang jelas hasil pertemuan kami dengan para tokoh masyarakat, bahwa kami sudah sepakat untuk tidak membicarakan kronologis. Karena kronologis ini kan bisa berbeda-beda. Untuk korban sudah kami bawa ke Rumah Sakit dan sudah di rawat. Ada luka robek di bagian kepala dan luka gores di bagian punggung korban,” paparnya. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News