Bentrokan Warga, Wartawan Tewas

Bentrokan Warga, Wartawan Tewas
Bentrokan Warga, Wartawan Tewas
Kapolda Maluku, Totoy Herawan Indra, kepada wartawan yang menggelar aksi duka di Mapolda Maluku, menyatakan, bentrokan yang terjadi di Tual itu sudah tidak dapat ditolerir lagi. Polisi mengambil langkah cepat, dengan melakukan penyekatan antara kompleks Fiditan atas dan kompleks Fiditan bawah yang jaraknya sangat dekat yakni, kurang lebih 500 meter. Untuk pengamanan, dikerahkan kurang lebih 100 personil dari sati SKS Brimob, Dalmes dan Reserse.

"Dan untuk mengamankan keadaan disana, kami memerlukan satu satuan yang cukup besar, agar dapat menekan supaya masalah tersebut tidak berkembang dan meluas”, jelas Kapolda.

Ditegaskan, pihaknya akan melakukan penyelidikan terhadap masalah tersebut untuk diusut secara tuntas. Pasalnya, masalah itu telah mendapat islah/kesepakatan dari pemuda dan tokoh masyarakat serta tokoh agama yang berasal dari kedua kelompok yang bertikai. Namun kesepakatan itu dilanggar, dan akhirnya terjadi bentrokan susulan.

Totoy mengaku sudah mendapatkan informasi, pertikaian tersebut menewaskan seorang Jurnalis, Ridwan Salamun, dan melukai seorang warga, Hasan. Atas meninggalnya Ridwan, Kapolda menyampaikan ucapan belasungkawa dan berharap pihak keluarga diberi ketabahan. Tiga rumah juga rusak akibat bentrokan antarwarga itu.

TUAL -- Ridwan Salamun, wartawan SANTV, menjadi korban bentrokan antar warga kompleks Fiditan atas dan Fiditan Bawah, Kota Tual Maluku Tenggara,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News