Berani Abaikan Panggilan DPRD, Bos Novotel Bukittinggi Dilindungi Orang Kuat?

Berani Abaikan Panggilan DPRD, Bos Novotel Bukittinggi Dilindungi Orang Kuat?
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah. Foto: Dokumentasi pribadi

Trubus juga menilai ada penyebab pihak pengelola ogah datang memenuhi panggilan lembaga legislatif Sumbar itu.

Salah satunya, diduga ada pihak yang melindungi pengelola Hotel Novotel Bukittinggi sehingga merasa tidak perlu menjelaskan ihwal polemik laporan keuangan ke DPRD Sumbar.

"Kedua, menurut saya memang ini sebenarnya sumber mereka enggak mau datang ini dalam tanda petik biasanya ada yang membekingi jadi merasa," ucapnya.

Bahkan, lanjut dia, tidak tertutup kemungkinan pihak yang melindungi pengelola Hotel Novotel Bukittinggi itu adalah kepala daerah atau orang-orang dekat penyelenggara negara.

Trubus menegaskan sikap pengelola Hotel Novotel Bukittinggi itu terkesan melecehkan parlemen.

Di sisi lain, Trubus mendukung langkah DPRD Sumbar yang menggandeng Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam menelusuri laporan keuangan pengelolaan Hotel Novotel Bukittinggi tersebut.

Apalagi, sudah 30 tahun pihak pengelola tidak memberikan laporan yang konkret dari pendapatan hotel.

"Iya itu sebagai salah satu pelaksanaan investigasi ya harus memanggil, karena kan untuk melihat unsur kerugiannya, nanti BPK biasanya ngasih rekomendasi sesuai tupoksi, bahwa pelaksanaannya dari tahun sampai tahun sekian ada masalah, biasanya disebutkan nanti," ucapnya.

Trubus mendukung langkah DPRD Sumbar yang menggandeng BPK dalam menelusuri laporan keuangan pengelolaan Hotel Novotel Bukittinggi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News