Berani Tidak PKS Jadi Oposisi Sendirian?

“Jadi, perubahan teknologi komunikasi sekarang seluruh rakyat Indonesia bisa berperan sebagai pendukung pemerintah, bisa juga menjadi oposisi pemerintah. Jadi peran oposisi di legislatif itu tidak seperti yang dulu lagi, sekarang rakyat sudah bisa melakukan fungsi (pengawasan),” ujarnya.
Dia menegaskan, dulu dikenal empat pilar demokrasi yakni legislatif, eksekutif, yudikatif dan media massa. Kalau sekarang, kata Emrus, jumlah itu bertambah menjadi lima.
“Kalau saya mengatakan ada lima sekarang, the power of social media menjadi kekuatan tersendiri, tetapi dengan catatan sosial harus juga baik,” katanya.
Karena itu, Emrus menyarankan, setiap akun media sosial mencantumkan nama dan nomor KTP di belakangnya. Kalau masih di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP, maka bisa dicantumkan nomor kartu identitasnya orang tuanya supaya bisa teridentifikasi. (boy/jpnn)
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing mengatakan, satu partai pun boleh menjadi oposisi, terlebih lagi di era media sosal sekarang ini.
Redaktur & Reporter : Boy
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo
- Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Pengamat: Kegagalan Memaknai Demokrasi dan Cara Beroposisi yang Sehat
- Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang, PKS Menerjunkan Ratusan Pasukan Khusus
- Elite PKS & Partai Erdogan Bertemu di Turki, Kemerdekaan Palestina Jadi Isu Utama