Beras Impor Numpang Lewat di Jatim

Beras Impor Numpang Lewat di Jatim
Beras Impor Numpang Lewat di Jatim
SURABAYA - Tim Pengawas peredaran beras impor di tiga gudang Bulog Divre Jatim mencatat, sejak Selasa lalu, 89 ribu ton beras dari Thailand dan Thailand masuk melalui Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Jumlah tersebut merupakan batch pertama dari beras yang diimpor Bulog untuk memenuhi kebutuhan di beberapa provinsi yang minus beras.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim Budi Setiawan mengungkapkan, puluhan ribu beras impor itu hanya akan masuk gudang Bulog di tiga lokasi. Yakni di kawasan Buduran (Sidoarjo), Surabaya Selatan, dan Kediri. "Jatim hanya akan dititipi. Kita bukan termasuk provinsi yang minus beras. Stok Jatim masih cukup hingga akhir tahun," jelasnya saat dihubungi, Kamis (8/9).

Rencananya, beras impor kelas medium plus itu akan didistribusikan ke wilayah Indonesia timur, seperti Papua, Palopo, Nusa Tenggara, serta sebagian wilayah Jateng dan Jogjakarta. "Kami jamin bahwa tidak akan terjadi kebocoran dalam pendistribusian beras. Setiap pengeluaran beras akan diawasi oleh tim pengawas dari pihak kepolisian, bea cukai, dan Pemprov Jatim. Pengeluaran dari gudang juga atas permintaan Bulog pusat," jelas Budi.

Berdasar data dari BPS Jatim, Angka Ramalan II (ARAM II) produksi Padi pada 2011 diperkirakan sebesar 12,05 juta ton gabah kering giling (GKG) atau mengalami kenaikan sebesar 0,41 juta ton (3,49 persen) dibanding produksi Padi 2010. Kenaikan produksi diperkirakan terjadi karena naiknya luas panen padi sebesar 0,16 juta hektare (8,24 persen). Sedangkan tingkat produktivitasnya justru mengalami penurunan sebesar 2,60 kuintal persen per hektare.

SURABAYA - Tim Pengawas peredaran beras impor di tiga gudang Bulog Divre Jatim mencatat, sejak Selasa lalu, 89 ribu ton beras dari Thailand dan Thailand

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News